BERITA

Libatkan Investor dari Tiongkok, Hydropower 23 Ribu MW Akan Dibangun di Papua

""Kalau Mamberamo mau dibangun, itu 23 ribu megawatt. Terbesar di dunia kalau hydropowernya dibangun.""

Libatkan Investor dari Tiongkok, Hydropower 23 Ribu MW Akan Dibangun di Papua
Ilustrasi - proyek bendungan dan PLTA Jatigede di Jawa Barat yang turut didanai investor asal China. (Foto: indonesia.go.id/Domain Publik)

KBR, Jayapura - Gubernur Papua, Lukas Enembe menyatakan hydropower atau pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 23 ribu megawatt akan dibangun di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.


Pembangunan hydropower itu akan dilakukan oleh investor asal China.


Lukas mengatakan belum lama ini ia bersama sejumlah pejabat Papua diajak Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dan jajarannya berkunjung ke Shanghai, Wenzhou, dan Tongxiang di Provinsi Zhejiang, China.


Menurut Lukas, saat berada di Wenzhou, rombongannya bertemu manajemen perusahaan Huafon Group dan bos Tsingshan Holding Group, Xiang Guangda.


Lukas Enembe mengatakan awalnya ia menolak ketika diundang dan diajak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BKPM untuk berangkat ke China. Penolakan itu didasari pengalaman selama ini. Pemprov Papua beberapa kali ditipu investor.


Akan tetapi, kata Lukas, Luhut meyakinkan jika investor asal China serius berinvestasi di Papua, seperti yang dilakukan di Morowali, Sulawesi Barat.


Ikuti juga informasi terkait lainnya:


Gubernur Lukas Enembe mengatakan kehadiran hydropower di Kabupaten Mamberamo Raya nantinya akan mengubah wajah wilayah itu.


"Kami sudah pergi lihat juga. Memang lima tahun dia bangun luar biasa. Kalau Mamberamo mau dibangun, itu 23 ribu megawatt. Terbesar di dunia kalau hydropowernya dibangun. Jadi, saya pikir ini pabrik terbesar di Cina. Jadi diharap dia bisa masuk bangun Mamberamo," kata Lukas Enembe, Rabu (11/12/2019).


Akan ada kota baru di daerah tersebut dilengkapi fasilitas pelabuhan dan bandar bertaraf internasional.


Kehadiran pembangunan hydropower, kata Lukas, juga diyakini dapat akan menyerap 100 ribu lebih tenaga kerja, sehingg dapat mengurangi angka pengangguran di Papua.


"Misalnya pembangunan yang mereka lakukan di Morowali, menyerap 65 ribu tenaga kerja. Mereka tertampung semua. Perusahaan ini memang merupakan pabrik batrei (litium) terbesar di China," ujarnya.


Tengok juga laporan lain:

Editor: Agus Luqman 

  • hydropower
  • PLTA
  • Papua
  • proyek infrastruktur
  • Luhut Binsar Panjaitan
  • investasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!