BERITA

Jawaban Moeldoko dan Mahfud MD Terkait Rencana Mundurnya Wakil Bupati Nduga

"Wentius kecewa kepada Presiden Jokowi karena mengabaikan permintaan menarik semua pasukan militer tambahan di Nduga. Permintaan disampaikan sejak Agustus 2019."

Jawaban Moeldoko dan Mahfud MD Terkait Rencana Mundurnya Wakil Bupati Nduga
Ilustrasi anak-anak di Kabupaten Nduga, Papua. Foto: Kemenkes.go.id

KBR, Jakarta- Wakil Bupati Nduga Wentius Nemiangge berencana mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah itu akan dilakukan jika Presiden Joko Widodo tak mampu mengakhiri konflik di wilayahnya. 

Konflik yang terjadi sejak Desember 2018 lalu itu telah menelan banyak korban, mulai dari warga, aparat dan gelombang pengungsian. Baru-baru ini, sopir Wentius, Hendrik Lokbere dilaporkan ditembak.

Wentius kecewa kepada Presiden Jokowi karena mengabaikan permintaan menarik semua pasukan militer tambahan di Nduga. Permintaan disampaikan sejak Agustus 2019.

"Selama satu tahun berjalan, pemilihan presiden juga sudah dilakukan dengan hati yang baik. Tapi di balik itu, dibunuh terus, dianiaya terus. Ini aspirasi kecil dari rakyat, masalah dusun. Mereka tidak tenang hidupnya. Maka, saya sebagai bapaknya, sebagai ibunya, kalau kami dua masih duduk manis, tapi rakyat menderita, mati-mati, tidak aman, tapi saya duduk di kursi empuk saja, berarti itu bukan cara hidupnya," kata Wentius kepada KBR, Rabu (25/12/2019).

Wakil Bupati Nduga Wentius Nemiangge masih menyiapkan surat pengunduran dirinya kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. 

Ia ingin mengundurkan diri saat perayaan Natal, karena merasa tak bisa memenuhi janjinya pada Tuhan, untuk melindungi warga Nduga dari ketakutan. 

Namun, pengunduran dirinya itu bisa batal jika pemerintah bersedia memenuhi tuntutannya menarik pasukan non-organik dari Nduga.

KSP Serahkan Kasus Nduga ke Menko Polhukam

Istana Kepresidenan belum mengambil langkah menyikapi rencana mundurnya Wakil Bupati Nduga, Wentius Nemiangge. Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan masih menunggu respons dari lembaga eksekutif yang bertanggung jawab soal itu.

"Itu masih di level tactical Menkopolhukam. Tindakan tacticalnya Panglima TNI. Kebijakan operasinya nanti Menkopolhukam. Nanti Menkopolhukam akan mempertimbangkan kondisi lapangannya seperti apa," ujar Moeldoko (25/12/2019).


Saling Lempar Soal Nduga

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD enggan berkomentar soal rencana pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nemiangge dari jabatannya. Rencana itu akan dilakukan jika Presiden Joko Widodo tak mampu mengakhiri konflik di sana. 

Mahfud  justru melempar wacana soal Wentius kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

"Tanyakan ke Mendagri," kata Mahfud di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (26/12/2019).

Mahfud juga enggan menjawab soal desakan Wentius agar pemerintah segera menyelesaikan masalah di Nduga, termasuk menarik pasukan militer tambahan di sana.

Saat dihubungi terpisah sehari sebelumnya, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar juga enggan berkomentar saat ditanyai soal pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Wentius Nemiangge.

Kemendagri menyerahkan penyelesaian mundurnya Wakil Bupati Nduga itu kepada Pemerintah Provinsi dan aparat yang ada di Papua.

Editor: Sindu Dharmawan

 

  • Nduga
  • Papua
  • Wentius Nemiangge
  • Bupati Wentius
  • Menkopolhukam Mahfud MD
  • Moldoeko
  • KSP
  • Mendagri Tito Karnavian
  • Konflik Nduga

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Asso Arnold4 years ago

    NEGARA MENCINTAI RAKYAT TANAH PAPUA TIDAK CUKUP, TETAPI CUKUP DENGAN RAKYAT PAPUA TAHU MENCINTAI NEGARANYA.