BERITA

Pasca-Tsunami Selat Sunda, Jumlah Penumpang Fery Merak-Bakauheni Anjlok

Pasca-Tsunami Selat Sunda, Jumlah Penumpang Fery Merak-Bakauheni Anjlok
Ilustrasi penyebrangan menggunakan kapal feri. (Foto: Antara/Budi Candra Setya)

KBR, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak mencatat terjadi penurunan jumlah penumpang kapal ferry yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak Banten menuju Pelabuhan Bakauheni Lampung, selama arus mudik Natal.

Penurunan diduga karena bencana tsunami yang melanda perairan Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018).

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan tren penurunan penumpang tersebut terjadi pada tanggal 23 dan 24 Desember 2018 atau sehari setelah tsunami.

Bahkan, penurunan penumpang pada 23 Desember hampir separuh dari hari sebelumnya.

"Seharusnya itu ada peningkatan dibanding tahun lalu, tapi ini ada tsunami. Padahal kondisi di Merak-Bakauheni tak terkendala, berjalan normal seperti biasa. Bahkan kami mengoperasikan 28 kapal, dengan enam dermaga. Namun, kecenderungan produksinya menurun. Ini diakibatkan pascatsunami, sehingga masyarakat sedikit khawatir. Bahkan, kemarin diisukan Merak-Bakauheni lumpuh. Ini tidak benar. Ini hoaks," kata Fahmi kepada KBR, Selasa (25/12/2018).

ASDP telah menyiapkan 33 kapal dan enam dermaga untuk melayani penyeberangan Merak-Bakauhen. Namun, pada mudik Natal kali ini hanya 28 kapal yang dioperasikan.

Fahmi menjelaskan elama tujuh hari masa mudik Natal, ASDP melayani penyeberangan 278.578 orang penumpang dari Pelabuhan Merak Banten menuju Pelabuhan Bakauheni.

Pada lima hari pertama, jumlah penumpang meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Namun setelah terjadi tsunami jumlahnya merosot jauh. Pada 23 Desember 2018, atau sehari setelah tsunami, jumlah penumpang yang diangkut hanya 36.585 orang atau turun 44 persen dibanding hari sebelumnya yang mencapai 66.897 orang. Jumlah itu turun 40 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 50.532 orang.

Penurunan jumlah penumpang berlanjut pada 24 Desember 2018, menjadi hanya 31.241 orang, padahal periode yang sama tahun lalu mencapai 40.707 orang.

Tren penurunan juga terjadi jumlah kendaraan yang terangkut, dengan persentase sekitar 40 persen dibanding hari sebelumnya sebagai puncak mudik maupun dibanding tahun lalu.

Total kendaraan yang diseberangkan via Selat Sunda hingga kemarin memang meningkat 2,5 persen dibanding tahun lalu, dari 27.530 unit menjadi 58.970 unit. Namun, peningkatan itu ditopang oleh lima hari pertama arus mudik. Pada dua hari terakhir angkanya menurun.

Pada 22 Desember 2018 sebagai puncak arus mudik Natal, ASDP menyeberangkan 13.484 unit kendaraan, atau naik 20,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 11.191 unit.

Pada 23 Desember 2018, kendaraan yang diangkut hanya 7.318 unit, turun 40 persen dibanding hari sebelumnya, dan turun 41 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 12.419 unit.

"Penurunan itu berlanjut pada 24 Desember 2018, menjadi hanya 6.321 unit, turun tipis dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.997 unit," tambah Fahmi.

Baca juga:

    <li><b><span id="pastemarkerend"><a href="https://kbr.id/NUSANTARA/12-2018/disebut_sebabkan_tsunami__ini_fakta_sebaran_material_anak_krakatau_/98524.html">Disebut Sebabkan Tsunami, Ini Fakta Sebaran Material Anak Krakatau&nbsp;</a></span></b></li>
    
    <li><b><span id="pastemarkerend"><a href="https://kbr.id/NASIONAL/12-2018/tsunami_banten_lampung__11_ribu_orang_mengungsi/98521.html">Tsunami Banten-Lampung, 11 Ribu Orang Mengungsi&nbsp;</a></span></b></li></ul>
    

    Editor: Kurniati

  • Merak-Bakauheni
  • ASDP
  • Libur Natal
  • Indonesia Ferry
  • Mudik Natal
  • Kapal Ferry
  • Tsunami Banten

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!