BERITA

Parisada Hindu: Perusakan Pura di Sumbawa Tak Ganggu Perayaan Galungan

Parisada Hindu: Perusakan Pura di Sumbawa Tak Ganggu Perayaan Galungan

KBR, Jakarta - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) membenarkan video yang tersebar tentang perusakan pura di Desa Lunyuk, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu lalu.

Ketua Sabha Walaka Parisada, I Nengah Dana mengatakan kejadian di Desa Lunyuk tersebut berupa pelemparan batu ke arah pura karena kesalahpahaman. Namun, Nengah mengatakan itu tak sampai menimbulkan banyak kerusakan.


"Itu semuanya sebab-akibat sih. Tetapi sudah ditangani Polsek dan Polres di sana. Baik-baik saja," kata Nengah kepada KBR, Selasa (25/12/2018).


I Nengah Dana juga memastikan, kejadian dua hari lalu tersebut, tak sampai mengganggu persiapan upacara Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu, 26 Desember 2018.


"Sebetulnya yang membuat status di medsos itu, berita awal yang menyebabkan ketersinggungan itu, dia tidak ada di tempat. Kelihatannya itu sudah dilokalisir masalahnya. Dan tidak menyebar. Sudah kondusif sekarang, karena semua pihak saling berkunjung, berdialog," tambah Nengah.


Nengah menuturkan kejadian pelemparan pura itu berawal dari status di sebuah akun media sosial yang ditulis seorang anak kelas tiga SMP beragama Hindu di Lunyuk.


Status tersebut dianggap menistakan agama Islam, sehingga beberapa orang melempari pura di desa tersebut. Padahal, kata Nengah, anak yang membuat status tersebut juga tidak sedang di Lunyuk, melainkan ke Bali.

Dalam video yang beredar di media sosial itu, sekitar 20-an orang melempari pura dengan bebatuan atau kayu. Rata-rata berusia remaja.

Kata Nengah, masalah sudah diselesaikan secara damai dalam waktu sehari, dengan ditengahi oleh polisi.

Kegiatan keagamaan di pura Desa Lunyuk juga langsung pulih, dan tak mengganggu persiapan upacara Galungan, besok.


Kabar perusakan pura di Lunyuk juga direspon Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah. Melalui media sosial, Zulkieflimansyah menulis tentang telepon dari Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta, yang meminta maaf jika ada kata umat Hindu yang melukai perasaan masyatakat Sumbawa.


Zulkieflimansyah mengklaim, masalah perusakan pura di Desa Lunyk telah diselesaikan dengan baik dan kekeluargaan.


Editor: Agus Luqman 

  • Intoleransi
  • Hari Raya Galungan
  • umat Hindu
  • perusakan tempat ibadah

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Padli Rahmat5 years ago

    Sebagai bangsa yang majemuk kita harus mengedepan kan rasa toleransi dan saling menghargai antar suku dan golongan. Salam damai