BERITA

Mangga Alpukat dan Mangga Pisang? Inilah Asalnya

"“Mengupasnya tak perlu pakai pisau, cukup dikupas layaknya makan pisang. Itu menarik, ada sensasinya.""

Mangga Alpukat dan Mangga Pisang? Inilah Asalnya
Mangga alpukat. (Sumber: Kementan)

KBR, Jakarta- Suka mangga, alpukat dan pisang? Gimana kalo ketiganya dikombinasikan! Emang bisa? Nah, Sudah ada namanya  Avocado Mango dan Banana Mango. Apakah ini hasil persilangan?

Menurut Kepala Puslitbang Hortikultura Balitbangtan, Hardiyanto, mangga pisang memang persilangan, tapi bukan disilangkan dengan pisang. Persilangan  dilakukan antara mangga harum manis dengan mangga saigon. Hasil persilangan itu disebut Mangga Agrina 45.


“Mengupasnya tak perlu pakai pisau, cukup dikupas layaknya makan pisang. Itu menarik, ada   sensasinya. Buah Mangga Agrina 45, kandungan gizi dan dan vitaminnya sama,” ujarnya kepada Duo Host KBR Pagi Hilbram Dunar dan Adit Insomnia di segmen “Kepo”, Rabu (29/11/2017)


Begitupun dengan mangga alpukat, bukan hasil persilangan antara mangga dan alpukat, tapi dari hasil proses seleksi. Mangga Alpukat ini disebut disebut Mangga Gadung 21.

“Karena cara membukanya seperti alpukat, masyarakat pun mempopulerkan atau menyebutnya mangga alpukat," jelasnya.

Hardiyanto menambahkan, mangga gadung 21 memiliki keunggulan ukuran buah besar, daging buah tebal, kuantitas serat pada daging buah rendah. Mangga ini sudah dilepas dipasaran sejak 2016 lalu. Tujuannya untuk mempopulerkan kembali kepada masyarakat, kalau buah-buahan kita tak kalah dengan buah impor.


Selain mangga, Kementan juga memvariasikan buah alpukat, pepaya, lemon tanpa biji dan  anggur tanpa biji. Tahun depan, kata Hardiyanto, rencananya akan dilepas hasil variasi atau persilangan buah anggur serta jeruk.


Editor: Rony Sitanggang 

  • mangga alpukat
  • mangga pisang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!