BERITA

KPK Tangkap Walikota Cimahi

"Penangkapan dilakukan Kamis (1/12/2016) malam. "

KPK Tangkap Walikota Cimahi

KBR, Jakarta- KPK menangkap Walikota nonaktif Cimahi, Atty Suharti Tochija. Atty dikabarkan ditangkap di rumahnya, di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (1/12/2016) malam. 

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan bakal menggelar konferensi pers pada sore nanti. 

Penangkapan tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala Kepolisian Kota Bandung, Jawa Barat, Winarto. Winarto menuturkan, penangkapan dilakukan bersama personel Polsek Sukasari dan Polrestabes Bandung.

"Tadi malam dari KPK, itu dibantu Kapolsek kita, Kapolsek Sukasari untuk meminta bantuan pengamanan ke rumah Ibu Wali Kota Cimahi, di Sari Asih," kata Winarto saat dihubungi KBR, Jumat (02/12/2016).

Winarto melanjutkan, terdapat 15 personel Kepolisian Bandung yang mengawal petugas KPK. Ia juga menuturkan, terdapat tiga orang yang ditangkap di rumah Walikota Cimahi. Antara lain, Suami Atty, yang juga bekas Walikota Cimahi, Itoc Tochija, seorang ajudan Atty, dan Atty sendiri.

"Yang kami tahu, informasi yang kami terima. Itu Ibu Itoc, Bapak Itoc sama satu ajudan kalau nggak salah," ujar Winarto.

Winarto juga belum mengetahui, kasus yang menjerat Walikota Cirebon tersebut. 

Kandidat petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di Kota Cimahi, Jawa Barat tersebut saat ini sudah dibawa ke Gedung KPK, Jakarta. Atty beserta suami dan ajudannya sedang diperiksa oleh penyidik. Atty diusung oleh Partai Golkar, PKS, dan Nasdem bersama wakilnya, Achmad Zulkarnain dalam Pilkada yang akan digelar tahun depan.

Menurut informasi yang dihimpun KBR, Atty diduga ditangkap terkait proyek di Kementerian Dalam Negeri. Namun, belum diketahui secara rinci proyek apa yang dimaksud. 

  • KPK
  • Atty Suharti Tochija
  • walikota nonaktif cimahi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!