BERITA

KPK Masih Periksa Eko Susilo, Petinggi Bakamla Terduga Penerima Suap

"Kamis (15/12/2016) siang ini KPK berencana menggelar jumpa pers mengenai penangkapan empat orang tersebut. "

KPK Masih Periksa Eko Susilo, Petinggi Bakamla Terduga Penerima Suap
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengkonfirmasi adanya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan sejumlah orang lain, Rabu (14/12/2016). (Foto: ANTARA)


KBR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga pagi ini masih memeriksa Eko Susilo Hadi, Deputi Bidang Informasi Hukum dan Kerja Sama Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan tiga orang pihak swasta.

Eko dan tiga orang itu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (14/12/2016) malam.


"Benar. Mereka masih diperiksa hingga pagi ini," kata Juru bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat, Kamis (15/12/2016) pagi.


Baca: KPK Tangkap Tangan Pejabat Bakamla   


Kamis (15/12/2016) siang ini KPK berencana menggelar jumpa pers mengenai penangkapan empat orang tersebut. Sebelumnya, KPK menyebut keempat orang ini ditangkap terkait penerimaan sejumlah uang pada penyelenggara negara.


"Benar telah dilakukan kegiatan operasi tangkap tangan. Telah terjadi penerimaan sejumlah uang pada penyelenggara negara. Tim mengamankan empat orang; satu orang penyelenggara negara dan tiga orang dari swasta atau yang diduga sebagai pihak pemberi," kata Febri Diansyah.


Suap itu diduga terkait proyek sistem pengawasan laut dengan anggaran Rp400 miliar. Di antaranya pengadaan long range camera (kamera jarak jauh), monitoring satellite (satelit pemantau) dan backbone coastal surveillance system (sistem pemantauan jaringan utama pesisir).


Eko Susilo Hadi pernah menjabat sebagai Pelaksana tugas Sekretaris Utama (Plt Sestama) Bakamla serta menjabat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek tersebut.


Editor: Agus Luqman 

  • KPK
  • operasi tangkap tangan
  • OTT
  • Bakamla
  • Badan Keamanan Laut
  • suap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!