KBR, Jakarta - Calon Pemimpin KPK, Johan Budi, menolak dibilang lemah ketika meninggalkan jabatannya di beberapa kesempatan. Hal itu dia sampaikan dalam uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK, di Komisi III, Senin (14/12/2015) malam.
Johan menanggapi pertanyaan Anggota komisi III Nasir Djamil yang menganggap pelepasan jabatan adalah bentuk kelemahan. Namun, kata Johan, hal itu adalah bentuk tanggung jawabnya. Baik selama dia bekerja untuk Tempo dan sebagai Plt Pimpinan KPK.
"Saya tidak tahu kenapa rasa tanggung jawab ini dinilai pak Nasir sebagai kelemahan. Saya tidak tahu mengukur kelemahan dari sisi yang mana. Itu solidaritas dan tanggung jawab saya selaku kepala bidang," ujar Calon Pemimpin KPK, Johan Budi kepada KBR, Senin (14/12).
Johan melanjutkan. "Termasuk juga ketika Novel Baswedan akan ditahan. Sayalah pimpinan yang kemudian konpers, mengatakan bahwa kalau Novel ditahan saya mengundurkan diri. Saya serahkan mandat ini ke presiden. Ini kalau dianggap kelemahan, saya tidak tahu."
Calon Pimpinan KPK, Johan Budi, juga menyatakan KPK ke depan harus fokus pada kepentingan nasional. Salah satunya adalah pemberantasan korupsi di bidang sumber daya alam.
Hari ini pelaksana tugas Pemimpin KPP Johan Budi menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Selain Johan, DPR juga menguji Sujanarko, Alexander Marwata, dan Saut Situmorang. Empat calon lain akan dites esok.
Editor: Rony Sitanggang