BERITA

Uji Capem KPK, Inilah Visi 3 Calon Pemimpin KPK

"Uji kepatutan dan kelayakan Robi sebagai calon pemimpin KPK berlangsung kurang dari 30 menit dengan menjawab satu pertanyaan "

Uji Capem KPK, Inilah Visi 3 Calon Pemimpin KPK

KBR, Jakarta - Calon Pemimpin KPK, Surya Tjandra menilai KPK harus punya kerendahan hati untuk melakukan komunikasi dan meminta dukungan terlebih dahulu kepada para penegak hukum, termasuk kepolisian. Alasanya, kata pengacara publik itu, KPK punya dukungan yang luar biasa dari publik. Sehingga, jika KPK berinisiatif melakukan itu, maka hubungan KPK dan penegak hukum lainnya lebih harmonis.

"Saya merasa KPK itu perlu mendatangi kepolisian, mendatangi  pihak-pihak yang selama ini dinilai menjadi musuh atau saingan KPK. Kenapa KPK berinisiatif? Karena KPK punya modal sosial yang kuat.

Karena niatan bersilaturahmi  dan datang dari KPK, efeknya akan besar sekali." ujar Calon Pemimpin KPK, Surya Tjandra, di gedung parlemen, Selasa (15/12).


Surya juga menyatakan dirinya tidak akan berbicara banyak ke media jika terpilih. Menurutnya, selama ini pimpinan KPK terlalu sering berbicara di media, sehingga langkah yang diambil oleh pimpinan KPK

mudah untuk dipolitisasi.


Lain lagi calon pemimpin KPK Roby Arya Barata.  Kepala Bidang Hubungan Internasional ?Sekretariat Kabinet itu lebih menekankan pencegahan korupsi dibanding penindakan. Roby bahkan ingin meningkatkan menjadi 3 bukti permulaan sebelum melakukan penangkapan terhadap tersangka Korupsi.

Roby menilai apa yang dilakukan KPK sekarang ini tidak mengurangi korupsi.

"Pencegahan itu penting dan itu konsekuensinya, revisi UU KPK itu harus. Di tahun kemarin saya tidak hanya menyarankan tapi mewajibkan revisi UU KPK. Ide saya itu Dewan Pengawas dan itu sudah diterima banyak orang," kata Robi.


Uji kepatutan dan kelayakan Robi sebagai calon pemimpin KPK berlangsung singkat tidak kurang dari 30 menit dengan menjawab satu pertanyaan soal impiannya terhadap KPK. 

Sedangkan calon lain dari kepolisian,  Basaria Panjaitan  mengungkapkan niatnya untuk meningkatkan koordinasi dan supervisi antar lembaga negara yang berwenang penegakkan tindakan pidana korupsi seperti kepolisian dan kejaksaan.

Saat  memaparkan visinya, ia mengingatkan kembali tugas KPK yakni penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. Menurut dia  selama ini  KPK lebih menekankan tindakan represif.

"Kita lihat periode 1, 2 dan 3 kondisi awal, 2 dan 3 terjadi perseteruan antara Polisi dan KPK. Tidak terjadi singkron antara KPK dan polisi dalam pekerjaannya. Karena KPK fokus pada tindakan represif. Saya katakan KPK lakukan supervisi polisi dan jaksa minim banget," kata Basaria.


Sebelumnya Keputusan memilih calon pemimpin capem KPK diperpanjang hingga Kamis lusa. Pasalnya, kata Ketua Komisi Hukum DPR, Azis Syamsudin, anggota dewan harus menghadiri rapat paripurna pengesahan RUU KPK dan Tax Amnesty hingga pukul 15.00 WIB.


"Kita perpanjang, karena kan tadi dimakan paripurna sampai jam 3 sore. Jadi pengambilan  keputusannya diperpanjang jadi Kamis. Kamis sore lah." Kata Ketua Komisi Hukum DPR, Azis Syamsudin di gedung parlemen.

  • seleksi calon pimpinan kpk
  • uji kepatutan dan kelayakan kpk
  • visi calon

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!