BERITA

Menko Kemaritiman Klaim Waktu Bongkar Muat Sudah Berkurang

"Pengurangan dicapai setelah memangkas sejumlah regulasi. "

Erric Permana

Menko Kemaritiman Klaim Waktu Bongkar Muat Sudah Berkurang
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli (Foto: KBR/Errick P.)

KBR, Jakarta - Pemerintah mengklaim   berhasil menekan waktu bongkar muat yang sebelumnya 6 hingga 7 hari menjadi 4,39 hari. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyatakan, hal itu berhasil dicapai setelah memangkas sejumlah regulasi. Di antaranya aturan menteri perdagangan, menteri perindustrian dan aturan dari BPOM.

Rizal menargetkan pada 2016 jalur kereta api pelabuhan Tanjung Priok akan mulai beroperasi dengan menekan lamanya waktu bongkar muat selama 1 hari.

"Mengurangi regulasi yang terlalu bikin ribet dan sulit proses ekspor dan impor. Kita hapuskan 18 peraturan menteri perdagangan, 1 PP dari Kemenperin, dan 19 permenperin, dari BPOM 2 peraturan kepala, dan dari Bea CUkai dihapuskan tiga peraturan menteri, dan dua peraturan menteri diubah," ujar Rizal Ramli di Kantor Presiden, Selasa (22/12).


Rizal Ramli mengeluhkan sikap Pelindo II yang menolak menaikkan biaya denda menjadi Rp 5 juta untuk perusahaan impor yang memarkir peti kemasnya di pelabuhan. Meski demikian, kata dia, presiden telah meminta Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menaikkan biaya denda dengan hitungan yang akan disepakati nantinya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menagih kinerja Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya terkait pemangkasan waktu bongkar muat peti kemas (dwelling time). Ini disampaikan Jokowi saat rapat terbatas bersama sejumlah menterinya di Kantor Presiden.

Dia menginginkan adanya upaya konkrit untuk menekan dwelling time. Jokowi menyatakan terus memonitor dan mendapatkan laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


"Sekali lagi Kita tidak bisa main-main lagi dengan yang namanya efisiensi, dwelling time, karena apapun kita telah masuk era kompetisi. Era persaingan antar negara yang memerlukan kecepatan, memerlukan efisiensi untuk meningkatkan competitiveness kita. Meningkatkan daya saing ekonomi kita," ujar Jokowi di Kantor Presiden (22/12).


Presiden Jokowi juga menginginkan adanya pembenahan saat pemeriksaan peti kemas serta akses menuju pelabuhan baik melakui jalan ataupun kereta api.


Editor: Rony Sitanggang

  • Dwelling Time
  • bongkar muat di tanjung priok
  • Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli
  • denda impotir
  • puluhan peraturan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!