HEADLINE

Manajemen Transportasi Ibukota Kian Usang

"Pemprov DKI perlu segera meningkatkan kualitas SDM di sektor tranportasi massal dan melakukan peremajaan kendaraan umum."

Manajemen Transportasi Ibukota Kian Usang

KBR, Jakarta - Pola manajemen sumber daya transportasi di DKI Jakarta jauh tertinggal ketimbang negara lain. Hal ini disampaikan Pengamat Transportasi Soegeng Purnomo terkait tabrakan kereta api komuter dengan Metro Mini. "Saya kira ini sudah manajemen zaman Jurassic Park sudah tidak mungkin menggunakan pola penanganan seperti ini. Pertama tentunya dari sisi sumber daya manusianya dan kedua dari sisi sarana yaitu mobilnya sendiri," ujarnya.

Karena itu, Pemprov DKI perlu segera merevitalisasi sektor tranportasi massal. "Dulu kalau tidak salah pernah ada revitalisasi, selama lima tahun ke depan semua angkutan harus diremajakan dan disiplin. Peremajaan itu kalau saya perhitungkan itu sekitar Rp 10 triliun untuk peremajaan angkutan umum," jelas Soegeng kepada KBR, Minggu (6/12/2015)

Soegeng menyarankan pemerintah pusat dan daerah segera membuat perlintasan kereta api layang untuk mencegah terjadinya tabrakan kereta api dengan kendaraan lain. Perlintasan layang tersebut dinilai lebih baik ketimbang membuat terowongan atau underpass yang rentan banjir.


Sebelumnya,  belasan tewas akibat tabrakan kereta api komuter dengan Metro Mini di perlintasan Angke, Jakarta Barat. 

  • manajemen transportasi
  • metro mini
  • transportasi massal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!