BERITA

Keluarga Korban Air Asia QZ 8501 Minta Maskapai Perhatikan Perawatan Pesawat

Keluarga Korban Air Asia QZ 8501 Minta Maskapai Perhatikan Perawatan Pesawat

KBR, Jakarta - Keluarga korban kecelakaan pesawat Airasia meminta maskapai asal Malaysia itu memperbaiki mekanisme perawatan pesawatnya. Ini terkait laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menyebut kecelakaan pesawat disebabkan perawatan pesawat yang tidak maksimal.

Menurut  Salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat Airasia, Sari, hasil penyelidikan KNKT dapat dijadikan pelajaran oleh maskapai penerbangan. Sehingga, maskapai penerbangan tidak menyepelekan masalah perawatan pesawat yang bisa berakibat fatal pada keselamatan penumpang.

"Jangan sampai terhadap keselamatan penumpangnya itu lalai. Nomor satulah itu menjadi titik tekan karena itu untuk kepentingan maskapai juga. Karena, kalau terjadi lagi mungkin orang semakin trauma untuk naik pesawat maskapai Air Asia," jelas salah satu kerluarga korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501, Sari kepada KBR, Rabu (2/12/2015).

Keluarga korban kecelakaan pesawat Airasia QZ8501 Sari juga meminta pemerintah memperketat pengawasan kepada maskapai-maskapai yang melalaikan masalah perawatan pesawat.

Sebelumnya, dalam laporan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) disebutkan,kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 disebabkan karena multi faktor. Salah satunya adalah terjadi kerusakan berulang pada sistem pengendali pesawat di ekor. Menurut data tersebut, kerusakan tersebut sudah lebih dari 4 kali terjadi dalam beberapa bulan sebelum kecelakaan terjadi. 

  • Pesawat Air Asia QZ 8501
  • Keluarga korban kecelakaan pesawat Airasia QZ8501 Sari
  • pesawat jatuh
  • 162 tewas
  • Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!