BERITA

Gedung KPK Diklaim Ramah Lingkungan dan Cerdas, Seperti Apa?

Gedung KPK Diklaim Ramah Lingkungan dan Cerdas, Seperti Apa?

KBR,Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, hari ini (29/12) berumur tepat 12 tahun. Sebagai "kado", KPK mendapat gedung baru.

Gedung baru KPK itu berjarak sekitar 300-500 meter dari gedung lama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Gedung ini punya banyak kelebihan. Dari segi ukuran, gedung baru KPK yang diberi nama Gedung Dwiwarna atau Gedung Merah Putih ini lebih besar dibanding gedung lama. Lantainya lebih tinggi, 16 lantai, dibanding gedung baru yang hanya delapan lantai.


Tapi ada kelebihan lain, yaitu Gedung Merah Putih diklaim ramah lingkungan dan menerapkan sistem pintar.


Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, konsep ramah lingkungan diwujudkan dengan penghematan energi di seluruh gedung. Salah satunya penggunaan air hujan untuk keperluan toilet dan penyiraman tanaman.


Sementara, konsep pintar diterapkan lewat sistem otomatis gedung yang mampu mengendalikan aktivitas peralatan utama dan penunjang gedung.


"Gedung ini dirancang menjadi green building, smart dan secure. Kalau green itu tidak ada setetes pun air hujan yang terbuang ke lingkungan. Jadi nanti akan ditampung untuk digunakan untuk flush toilet dan menyiram tanaman," kata Agus Rahardjo, Selasa (29/12).


Agus menambahkan untuk keamanan gedung, KPK nantinya punya ruang-ruang publik dan kerja yang terpisah.


Hari ini gedung baru KPK diresmikan Presiden Joko Widodo. Gedung seluas 39 ribu meter persegi lebih itu dibangun bertepatan dengan 12 tahun KPK. Pembangunan gedung berlantai 16 ini dibangun dengan anggaran tahun jamak senilai 315 miliar rupiah lebih dari APBN.


Editor: Agus Luqman 

  • KPK
  • Agus Rahardjo
  • Gedung KPK
  • green building
  • ramah lingkungan
  • Jokowi
  • antikorupsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!