NASIONAL

Usaha Kota Malang Menuju 'Kota Green'

"KBR, Jakarta - Sudah pernah merasakan sejuknya Kota Malang di Jawa Timur? Saat ini Malang tengah berusaha menjadi kota yang berwawasan lingkungan."

Usaha Kota Malang Menuju 'Kota Green'
kota malang, IGRA

KBR, Jakarta - Sudah pernah merasakan sejuknya Kota Malang di Jawa Timur? Saat ini Malang tengah berusaha menjadi kota yang berwawasan lingkungan.

Secara sejarah, Malang didesain Thomas Karsten di era kolonial Belanda sebagai kota peristirahatan bernafaskan 'garden city' untuk memanjakan penduduknya. Perkembangan perdagangan dan jasa, pariwisata, industri dan pendidikan tinggi di kota terbesar kedua di Jawa Timur ini menarik banyak pendatang dan memunculkan beragam kegiatan perekonomian masyarakat.

Diperkirakan terdapat sekitar 300.000 ribu orang mahasiswa dan pekerja pendatang yang tinggal diantara 898.558 penduduk tetap Kota Malang. Populasi tersebut selain berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang pada tahun 2012 mencapai 7,11 persen di sisi lain juga harus dipikirkan kebutuhan tempat tinggal dan sanitasi, pengelolaan persampahan, pelayanan transportasi dan implikasi peningkatan luasan ruang terbangun yang beririsan dengan upaya preservasi dan pemenuhan standar ruang terbuka hijau ideal perkotaan.

Maka itu, saat ini Malang mempunyai tantangan untuk menyediakan ruang terbuka hijau untuk publik. Sebab sekarang masih di bawah standar minimum 20 persen. Persoalan sampah juga menjadi pekerjaan rumah, selain itu juga peningkatnya suhu udara akibat peningkatan emisi gas rumah kaca.

Akhirnya tahun 2011 malang mengembangkan strategi Kota Hijau. Strategi itu di antaranya Green Planning and Design, Green Open Space, Green Community, Green Waste, Green Transportation, Green Energy, Green Building, dan Green Water.

Pemerintah malang pun melibatkan masyarakat umum, komunitas hijau, perusahaan swasta/BUMN, media massa, sekolah dan perguruan tinggi, industri dan asosiasi profesi untuk mewujudkannya.

Akhirnya sejak tahun 2011 sampai sekarang, mereka menyusun Masterplan dan Ranperda Ruang Terbuka Hijau, pembangunan ruang terbuka hijau didukung CSR Perusahaan, pengembangan bank sampah Malang, rintisan Kampung Zero Waste, rintisan Kampung Organik, dan pendirian Paguyuban Kader Lingkungan.

Hasil Nyata

Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang menjadi salah satu fokus penanganan di fase awal Pengembangan Kota Hijau karena secara fisik hasilnya bisa dirasakan langsung dan memberikan simbol yang dirasa tepat bagi upaya gerakan hijau yang lebih massif. Ada 10 RTH yang dibuat di atas tanah 16 hektar.

Di antaranya Taman Merjosari, Taman Mojolangu, Taman Median Jalan Basuki Rahmad, Taman Median Jalan Jaksa Agung Suprapto, Taman Median Jalan Letjen Sutoyo, Taman Median Jalan Letjen S. Parman, Taman Median Jalan Jend. A Yani, Taman Pandanwangi, RTH Tunggulwulung, dan Hutan Kota Buring.

Ruang Terbuka Hijau yang dikembangkan juga tidak hanya berskala kota, namun akan menyentuh Taman skala Lingkungan di setiap kelurahan yang akan dibangun bertahap dengan mekanisme kompetisi proposal antar kelurahan pada tahun 2014 untuk dimulai pembangunannya pada tahun 2015 dengan alokasi dana diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan.

Sementara untuk soal bank sampah, terdapat 70 jenis sampah anorganik yang bisa ditabung di Bank Sampah Malang. Sehingga sangat mendorong volume Sampah yang terambil dari nasabah saat ini rata-rata perhari lebih dari 3 Ton dengan perputaran uang di tingkat nasabah Rp 200 juta/bulan.

Kota Malang adalah finalis Indonesian Green Region Award (IGRA) 2014. Di IGRA tahun ke-5 ini, penjurian akan dilakukan pada 15 Desember dan pengumuman dilakukan pada 22 Desember 2014. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

IGRA merupakan ajang penghargaan pertama yang diberikan perusahaan media untuk mendorong pemerintah daerah membuat kebijakan yang lebih pro lingkungan hidup dan hutan, hasil kerjasama Kantor Berita Radio (KBR) dengan Majalah SWA.

  • kota malang
  • IGRA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!