NASIONAL

Jokowi: Jangan Lagi Ada Kriminalisasi Aktivis Perempuan

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perempuan yang berjuang untuk kepentingan rakyat tidak dipenjara lagi. Seperti yang terjadi pada aktivis lingkungan Eva Bande saat memperjuangkan hak agraria masyarakat Sulawesi Tengah."

Jokowi: Jangan Lagi Ada Kriminalisasi Aktivis Perempuan
jokowi, presiden, aktivis perempuan

KBR,Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perempuan yang berjuang untuk kepentingan rakyat tidak dipenjara lagi. Seperti yang terjadi pada aktivis lingkungan Eva Bande saat memperjuangkan hak agraria masyarakat Sulawesi Tengah. 


Dalam Peringatan Hari Ibu di Jakarta, Senin (22/12), Jokowi mengatakan perjuangan perempuan untuk kepentingan masyarakat luas harusnya didukung. Jokowi sendiri telah memberikan grasi atau pengampunan pada Eva Bande pada Jumat (19/12) lalu. 


"Saya berikan grasi pada aktivis perempuan Eva Suhanti Bande yang memperjuangkan hak-hak agraria rakyat. Karena saya tahu yang diperjuangkan Eva Bande ini adalah hak-hak rakyat. Hal-hal seperti inilah yang seharusnya kita perjuangan. Jangan sampai ada lagi aktivis perempuan yang memperjuangkan hak rakyat, justru malah masuk ke tahanan," ujar Jokowi. 


Sebelumnya aktivis lingkungan Eva Bande divonis empat tahun penjara. Ia dituding sebagai penghasut petani dalam unjuk rasa di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Toili Barat, Banggai, Sulawesi Tengah. 


Unjuk rasa tersebut berupa penolakan terhadap ahli fungsi lahan dari tanaman industri menjadi kebun sawit oleh PT Kurnia Luwuk Sejati. Unjuk rasa berakhir kisruh, sejumlah Aset PT Kurnia Luwuk Sejati dibakar massa. 


Organisasi penggiat lingkungan, WALHI menyatakan hingga saat ini 140 aktivis lingkungan masih dipenjara. Oleh karena itu WALHI berniat membuat satu gerakan yang mendorong Presiden Jokowi untuk memberikan pengampunan.


Editor: Antonius Eko 


  • jokowi
  • presiden
  • aktivis perempuan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!