KBR, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengklaim pelemahan Rupiah terhadap Dolar tidak berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia. Sebab nilai tukar Rupiah menjadi salah satu yang terkuat di antara negara-negara kawasan.
Ia mencontohkan kekuatan mata uang Indonesia masih lebih baik dibanding mata uang Jepang, Malaysia, Australia, Rusia dan lainnya. Ia juga yakin ekonomi Indonesia akan melejit. Sebab pertumbuhan ekonomi Amerika membuat ekspor Indonesia meningkat.
"Sebenarnya di Indonesia tidak ada soal. Ekonomi kita tidak ada hubungannya dengan Rupiah (melemah). Cuma nilai tukar Amerika-nya yang baik. Ini justru peluang yang baik ekonomi kita tumbuh lebih baik.” ujar JK di Jakarta, Rabu (17/12).
“Karena dengan Rupiah yang melemah dibanding Dolar AS, maka impor kita dari negara-negara memakai Dolar AS pasti menurun. Nah pasti ekspor kita akan naik. Ini karena hampir semua ekspor kita dihitung dengan Dolar.”
Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan, penguatan Dolar terhadap Rupiah juga tidak akan mengganggu pembayar utang luar negeri Indonesia. Sebab pendapatan Indonesia dari ekspor juga akan meningkat.
Kemarin nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat melemah hingga Rp 12.705. Sedangkan pagi tadi nilai tukar Rupiah mencapai Rp 12.740 setiap Dolar AS. Kondisi ini membuat Bank kelas menengah di Indonesia terancam bangkrut.
Editor: Antonius Eko