NASIONAL

GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia: Harapan di Tangan Presiden

GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia: Harapan di Tangan Presiden

KBR, Jakarta - Sekitar 70 jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia melakukan ibadah perjamuan kudus di seberang Istana, siang tadi. Mereka tidak mempunyai gereja untuk beribadah. Gereja mereka digembok karena alasan hukum.

Jemaat duduk di kursi plastik di aspal dan menggunakan payung menghindari terik matahari. Perjamuan kudus adalah salah satu ibadah paling sakral dalam tata gereja. Ini adalah kali kelima mereka merayakan Natal di seberang istana.

Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, mengatakan solusi kedua gereja ada di tangan presiden. Kata dia, jemaat kedua gereja punya harapan besar kepada pemerintah baru.

"Kalau secara mekanisme hukum ya sudah selesai. Tidak ada lagi. Kita sudah sampai MA itu sudah mentok. Ombudsman itu sekali periksa sudah selesai," jelas Bona saat ditemui usai perjamuan kudus di sebrrang istana, Kamis (25/12) siang.

"Kalau ada yang tidak patuh, itu semua merujuk pada atasan kepala daerah itu sampai ke presiden," jelas Bona.

Bona menambahkan, Presiden Joko Widodo harus bertindak tegas kepada Walikota Bogor dan Bupati Bekasi. Hal ini agar menjadi contoh bagi kepala daerah lain. "Jangan sampai para kepala daerah merasa jadi raja-raja kecil," kata Bona

Gereja GKI Yasmin di Bogor dan HKBP Filadelfia di Bekasi disegel pemerintah kota masing-masing. Padahal kedua gereja ini sudah dinyatakan sah.

Jemaat GKI Yasmin tadi pagi sempat mencoba ibadah di gerejanya di Bogor. Namun usaha itu gagal setelah mereka dihalangi kelompok i toleran dan Satpol PP. Jemaat akhirnya membubarkan diri dan ibadah Natal di seberang istana bersama HKBP Filadelfia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Yasmin
  • gereja
  • bogor

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!