KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta menjalankan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang membatalkan Keppres pengangkatan Hakim MK Patrialis Akbar dan Maria Farida. Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi, Bahrain mengatakan, ini dilakukan untuk mengembalikan kewenangan MK secara utuh. Terlebih, kata dia, tugas dan tanggung jawab MK sangat penting menjelang pemilihan umum 2014. Selain itu, ia juga berharap presiden segera berkonsultasi dengan Komisi Yudisial untuk mencari pengganti dua hakim tersebut.
"Kami meminta Keppres itu dibatalkan segera oleh presiden. Kami juga ingin presiden memerintahkan Komisi Yudisial untuk membentuk panel ahli untuk merekrut hakim konstitusi yang baru. Kami juga berharap presiden seharusnya tidak melalukan banding terhadap putusan tersebut. Karena kalau dilakukan banding, tentu nanti akan menjadi permasalahan besar di tahun 2014 karena akan menjadi tahun politik, kan," katanya ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Selasa (12/24).
Sebelumnya PTUN Jakarta membatalkan keppres terkait pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim MK. Gugatan itu diajukan Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan MK, karena prosesnya salah dalam pengangkatan calon hakim konstitusi.
Penunjukan Patrialis ini dianggap cacat hukum lantaran tidak mengacu pada aturan tentang MK yang menyatakan, pencalonan hakim konstitusi harus dilaksanakan secara transparan dan partisipatif dan harus dipublikasikan kepada masyarakat. Keppres itu dinilai melanggar Pasal UU MK soal integritas calon sebagai negarawan yang menguasai konstitusi.
Sementara itu, Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan, Presiden SBY masih mempertimbangkan untuk mengajukan banding atas putusan tersebut. Dia menilai putusan PTUN belum berkekutan hukum tetap. Patrialis dan Maria masih bisa menjalankan sidang di MK.
Editor: Doddy Rosadi
Presiden Diminta Jalankan Putusan PTUN
KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta menjalankan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang membatalkan Keppres pengangkatan Hakim MK Patrialis Akbar dan Maria Farida.

Selasa, 24 Des 2013 18:25 WIB


presiden, PTUN, hakim MK
Berita Terkait
BERITA LAINNYA - NASIONAL
Vaksin Covid-19 Sinovac Kemenkes Buka Peluang Distribusi Gandeng Swasta
"Kalau memang di daerah tidak bisa mengantisipasi hal tersebut ya tentunya kita harus membuat perencanaan untuk menggandeng pihak swasta,"
Gempa Sulbar BNPB 42 Meninggal
Sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.
Tahun Ini PLN Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pertama di Jawa
"Kami melakukan estimasi dengan kapasitas 50,4 Megawat dengan PLTB itu. Satu turbinnya bisa menghasilkan 4 sampai 6 Megawat."
Distribus Vaksin Covid-19 Kemenkes Minta Daerah Pastikan Kesiapan Gudang Penyimpanan
"Setelah periode April kita akan memulai vaksinasi total kan 140 juta. Ya berarti jumlah vaksinnya jauh akan lebih banyak,"
Neraca Perdagangan RI Surplus 8 Kali Berturut-turut
Pada Desember 2020, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara yakni Amerika Serikat (AS), India sebesar dan Filipina.
Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Polri Serahkan Jenazah Korban kepada Keluarga
"Salah satu korban atas nama Okky Bisma dan pada hari ini keluarga telah sepakat hasil kerja dari Tim DVI untuk diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,"
DPR Selain Pandemi Waspada Juga Bencana Alam Awal Tahun
"Kita harus memprioritaskan pada upaya mitigasi bencana untuk meningkatkan multi-hazard early warning system dan meningkatkan fungsi pengawasan. Juga hambatan lemahnya koordinasi."
Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri Jubir Wapres Keputusan Tepat
"Hendaknya semua pihak mendukung Keputusan Presiden itu. Harapannya, semua proses berjalan lancar. Sehingga suksesi kepemimpinan di Polri dapat berjalan dengan baik."
Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 DVI Identifikasi 2 Korban
"Pertama atas nama Indah Halimah Putri, lalu yang kedua atas nama Agus Minarni,"
Vaksin Covid-19 Sinovac ITAGI Imbau Masyarakat Tidak Khawatir
"Virus ini dimatikan tapi bersifat imunogenic sehingga dapat merangsang tubuh untuk membentuk antibodi. Dan vaksin ini (Sinovac, red) sudah berpengalaman lebih dari 70 tahun,"
Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac 65 Persen Guru Besar Farmasi UGM Bagus
"Di Bandung kan masyarakat umum yang dipakai bukan kelompok tenaga kesehatan yang risikonya tinggi. Sehingga angkanya bisa lebih rendah daripada misalnya di Turki,"
Vaksinasi Covid-19 IDI Minta Pemerintah Gencarkan Narasi Edukasi Bukan Sanksi
"Saya amat yakin bahwa hampir semua yang menolak itu kalau diajak ngobrol diberi penjelasan yang baik dan benar bahwa itu aman,"
Mulai Besok Jawa Barat Gelar Vaksinasi Covid-19 di 7 KabupatenKota
"Menolak vaksin sama dengan Anda membahayakan lingkungan sekitar, Anda menjadi sumber penyakit, sehingga membahayakan keselamatan masyarakat dan negara,"
Ini Alasan Dewan Kehormatan Jatuhkan Sanksi Pemberhentian Arief Budiman sebagai Ketua KPU
"Menjatuhkan sanksi peringatan keras terakhir dan pemberhentian dari Jabatan Ketua KPU kepada teradu Arief Budiman selaku Ketua KPU RI,"
Banyumas Tunda Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
“Banyumas yang rencananya vaksinasi akan mulai dilaksanakan pada 14 Januari 2021 ini, digeser menjadi pertengahan Februari tahun 2021 ini."
Presiden Jokowi Ajukan Kabareskrim Sebagai Calon Tunggal Kapolri
"Kami sangat mengharapkan proses ini bisa segera ditindaklanjuti oleh DPR secepat-cepatnya,"
Vaksinasi Covid-19 Presiden Jokowi Ingatkan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan 3M
"Meskipun telah dilaksanakan vaksinasi, Saya ingin mengingatkan kembali pentingnya disiplin terhadap protokol kesehatan,"
Terima Vaksin Covid-19 Perdana Begini Perintah Presiden Jokowi
"Saya memulai ikhtiar besar untuk terbebas dari pandemi dengan menerima vaksin Covid-19,"
Kasus Meningkat Satgas Covid-19 Sistem Kesehatan Bisa Lumpuh
"Hal ini secara langsung dapat berdampak negatif pada keseluruhan usaha penanganan atau treatment di rumah sakit tersebut,"
Tiga Korban SJ182 Kembali Teridentifikasi
Kepala Pusat Inafis Polri Hudi Suryanto merinci ketiga korban yang berhasil diidentifikasi adalah Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin. Fadly Satrianto ialah co-pilot pesawat Sriwijaya.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kebiri Kimia dan Perlindungan Anak dari Predator Seksual
Kabar Baru Jam 8
Upaya Mengangkat Pamor Produk Artisan Indonesia
Kabar Baru Jam 10