NASIONAL

Minim Penyidik, Ketua KPK Bandingkan Indonesia dengan Hongkong

"Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad meminta DPR agar menyetujui langkah lembaganya untuk menambah jumlah penyidik. Pasalnya kata dia, jumlah penyidik yang hanya 60 orang menyebabkan kinerja pemberantasan korupsi KPK tidak optimal."

Minim Penyidik, Ketua KPK Bandingkan Indonesia dengan Hongkong
Penyidik, Ketua KPK, Hongkong

KBR68H, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad meminta DPR agar menyetujui langkah lembaganya untuk menambah jumlah penyidik. Pasalnya kata dia, jumlah penyidik yang hanya 60 orang menyebabkan kinerja pemberantasan korupsi KPK tidak optimal.

Selain itu, lembaganya belum mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia saat ini. Padahal, kasus korupsi nyaris terjadi di setiap daerah.

"Kalau mau melihat KPK ini memberantas korupsi dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah penduduk 241 juta jiwa lebih alasannya sangat sederhana. Tolong teman-teman di Komisi III DPR menyetujui agar KPK bisa mengembangkan sumber dayanya hingga ribuan. Terutama penyidik," keluhnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi Hukum DPR, Senin (2/12).

Samad membandingkan jumlah penyidik KPK dengan negara Hongkong.

“Bayangkan saja, lembaga antikorupsi di Hongkong hanya melakukan pemberantasan korupsi di sebuah provinsi. Bukan Cina secara keseluruhan. Tetapi mereka memiliki penyidik hingga ribuan. Kurang lebih jumlah penduduknya sama dengan Jakarta. Sedangkan, KPK hanya memiliki 60 penyidik dan diminta memberantas korupsi dari Sabang-Merauke dengan jumlah pulau lebih dari 17 ribu. Kan tidak mungkin,” tambah Samad.

Menurut Samad, penambahan jumlah penyidik sangat penting bagi komisi antirasuah ini. Sebab, saat ini KPK hanya bisa mengandalkan fungsi supervisi untuk menyiasati masalah itu. Dia mengklaim, fungsi supervisi ini sudah berjalan maksimal. Bahkan, setiap ada perkara di daerah yang mangkrak, KPK segera berinisiatif untuk menangani kasus tersebut.

Editor: Anto Sidharta

  • Penyidik
  • Ketua KPK
  • Hongkong

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!