NASIONAL

Janji Polisi Bantu KPK Perangi Korupsi

"Kepolisian Indonesia mengklaim akan meningkatkan sinergitas antara penyidik KPK dan Kejaksaan Agung untuk memerangi kasus korupsi. Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Suhardi Alius mengatakan, penguatan kemampuan penyidik ini dilakukan "

Ade Irmansyah

Janji Polisi Bantu KPK Perangi Korupsi
Polisi, KPK, Korupsi, Suhardi Alius

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim akan meningkatkan sinergitas antara penyidik KPK dan Kejaksaan Agung untuk memerangi kasus korupsi.

Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Suhardi Alius mengatakan, penguatan kemampuan penyidik ini dilakukan hingga ke tingkat Polres.

Mereka, kata dia, kelak siap digunakan apabila KPK dan Kejaksaan membutuhkan tenaga mereka hingga tingkat Kabupaten Kota.

Ia menjelaskan, instansinya mulai membangun sinergitas bagaimana dengan Kejaksaan Agung melalui kunjungan ke Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum.

“Kemudian juga ke PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, red.) guna membangun sinergitas para penyidik ini, penyidik Kepolisian, penyidik Kejaksaan dan penyidik dari KPK. Kita akan bergandengan tangan dalam rangka memerangi korupsi di tanah air ini,” tutur Suhardi Alius.

Ia berjanji, Kepolisian akan meningkatkan kemampuan penyidiknya dalam menangani kasus-kasus korupsi.

“Kita meningkatkan kemampuan dibantu oleh KPK, kemampuan penyidik-penyidik Polri dalam rangka meningkatkan pemberantasan korupsi dan sinergi ini akan berlaku bertiga," ujarnya kepada wartawan di Kantor KPK, Kamis (12/12).

Suhardi Alius menambahkan, peningkatan sinergitas penyidik ini dilakukan langsung Kapolri Sutarman dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri  Anton Bachrul Alam di KPK.

Editor: Anto Sidharta

  • Polisi
  • KPK
  • Korupsi
  • Suhardi Alius

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!