NASIONAL
DPKNTI Minta Indonesia Keluar dari WTO
KBR68H, Jakarta - Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia mengusulkan agar Indonesia keluar dari organisasi perdagangan dunia (WTO). Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik beralasan, keberadaan Indonesia dalam organisasi tersebut tidak melindungi ekonomi rakyat. Meski keluar dari WTO, Riza menilai, Indonesia mampu maju dan berkembang karena memiliki kekayaan alam dan SDM yang mumpuni. (Baca: LSM Sedunia Tolak Paket Bali di Arena WTO)
“Sumber daya manusia ada di
kita, kekayaan sumber daya alamnya ada di kita, kan begitu. Dan itu
tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia, utamanya negara-negara
maju. Sehingga yang saya ingin katakan, bahwa kita tidak sedang
melakukan konfrontasi terhadap rezim internasional, atau tidak ingin
meniadakan rezim perdagangan internasional, yang kita inginkan adalah
menggantikan rezim perdagangan internasional yang hari ini melukai rasa
keadilan rakyat kita, Pemerintah Indonesia harus menolak, ya termasuk
berupaya keluar dari WTO,” tegas Riza kepada KBR68H, Sabtu (07/12).
Pertemuan
setingkat Menteri dalam organisasi perdagangan dunia (WTO) di Bali
buntu. Salah satunya lantaran penolakan Kuba atas draft paket Bali yang
dibahas dalam perundingan tersebut. Pertemuan yang semula akan ditutup
Jumat kemarin terpaksa batal dan diundur hingga batas waktu yang tidak
jelas. Anggota Aliansi Masyarakat Indonesia, Irhash Ahmady menilai
kebuntuan negosiasi terjadi akibat menguatnya tarik menarik kepentingan
nasional masing-masing negara. Padahal Menurutnya, paket Bali hanya
sebagai jalan keluar krisis ekonomi yang dialami negara maju.
Editor: Nanda Hidayat
- DPKNTI
- WTO
- indonesia
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!