NASIONAL

Penyakit Ginjal Akut Meningkat Jadi 304 Kasus

"Ratusan pasien itu tersebar di 27 provinsi. Kasus terbanyak di DKI Jakarta. Pasien gangguan ginjal akut tersebut paling banyak berusia 1 hingga 5 tahun. Total lebih dari seratus pasien."

Sadida Hafsyah

ginjal akut
Ilustrasi. (Foto: www.medicalgraphics.de/CC-BY-ND 3.0)

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat hingga Senin (31/10/2022) jumlah kasus penyakit ginjal akut di Indonesia mencapai 304 pasien.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan ratusan pasien itu tersebar di 27 provinsi. Kasus terbanyak di DKI Jakarta.

"Sampai tanggal 31 Oktober, total kasus kita ada 304. Dan yang masih dirawat di seluruh Indonesia sebanyak 46 kasus, dan meninggal 159 kasus atau 52 persen, danan sembuh 99 kasus. Jadi ini per 31 Oktober. Nah ini gambaran pasien. Jadi pasien yang laki-laki dan perempuan masih sama ya. Yang laki-laki 59 persen, perempuan 41 persen," ucap Syahril dalam keterangan pers, Senin (1/11/2022).

Baca juga:


Mohammad Syahril menjelaskan bahwa pasien gangguan ginjal akut tersebut paling banyak berusia 1 hingga 5 tahun. Total lebih dari seratus pasien.

"Ada terbanyak itu di kelompok umur 1-5 tahun sebanyak 106 anak. Kemudian di bawah 1 tahun (sebanyak) 21 anak, dan seterusnya 23 (kasus) pada (usia) 6-10 tahun. Dan ada 9 (kasus) anak pada (usia) 11-18 tahun," pungkas Syahril.

Meski belum dipastikan, sejauh ini, Kemenkes RI mengerucutkan cemaran bahan etilen glikol pada sejumlah jenis obat cair atau sirop sebagai penyebab penyakit ginjal akut pada anak.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • ginjal akut
  • BPOM
  • Kemenkes
  • obat sirop

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!