KBR, Yogyakarta- Mobil listrik buatan mahasiswa UGM berhasil menjadi juara di Shell Eco-Marathon 2022 yang digelar di Sirkuti Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), 11-15 Oktober 2022.
Ketua Umum Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM), Abdul Adzim Iftikar Mardiansjah mengatakan pada kompetisi itu, Tim Semar Proto sukses meraih juara 1 di kategori Prototype Kelas Battery-Electric dengan rekor jarak tempuh 586 km/kWh.
Capaian itu memecahkan rekor sebelumnya oleh tim HuaQi EV dari China dengan jarak tempuh 501 km/kWh.
"Kalau kita kan lombanya hemat-hematan. Jadi, kemarin itu kita dapat hasil 586 sedangkan kita dapat hasil itu 397 km/kWh. Rekor baru buat kami dan rekor baru buat kompetisi," katanya di UGM, Jumat, (18/11/2022).
Adzim mengungkapkan, mobil Semar Proto merupakan kendaraan hemat energi yang dikembangkan dengan mesin konvensional, dan memiliki koefisien drag 0.11, serta memanfaatkan bahan carbon fiber untuk body mobil.
"Pemilihan bahan tersebut sebagai upaya untuk menyiasati bobot kendaraan sehingga berat totalnya 27 kg. Ini menjadi berat teringan dari mobil yang pernah kita kembangkan," ungkapnya.
Terinspirasi Ikan Hiu
Sementara untuk penggeraknya, mobil Semar Proto menggunakan motor listrik DC berdaya 250 Watt dan tegangan 48 Volt. Mobil listrik yang diberi nama Semar Porto, dibuat terinspirasi ikan hiu.
"Kalau untuk desainnya kita terinspirasi dari bentuk ikan hiu, binatang yang air dinamis di alam," jelasnya.
Adzim menceritakan, perjuangan timnya di Sirkuit Mandalika tidak hanya diuji untuk membuktikan kehebatan kendaraan saja, namun juga diuji cuaca yang tak menentu, suhu yang lebih panas, kondisi yang berbeda, serta trek sirkut yang lebih panjang.
Semua hal itu menjadi tantangan yang harus dihadapi dan ditaklukkan.
Suhu panas di Sirkuit Mandalika cukup berpengaruh terhadap performa kendaraan saat tes uji coba. Pasalnya, ada komponen kendaran yang tidak mampu menahan panas berlebih.
"Ada part yang meleleh dalam pengiriman. Akibat part yang meleleh kami belum bisa berhasil pada hari pertama inspeksi dan harus memutar otak untuk bisa memperbaiki part tersebut," jelasnya.
Modifikasi dan Komponen Rusak
Tim pun bekerja cepat untuk memperbaiki keadaan. Dalam sirkuit mereka membuat ulang komponen yang rusak dan memodifikasi beberapa komponen, dan sebagian lainnya dikerjakan di penginapan hingga malam hari.
Kerja keras tim terbayar. Mobil Semar Proto bisa lolos inspeksi di hari kedua dan siap berlaga di sirkuit.
Kendala tak berhenti sampai di situ. Saat kompetisi, mobil mengalami lepas rantai dalam dua kali pengambilan hasil.
"Tim kembali bekerja keras untuk mengatasi persoalan itu dan akhirnya pada pengambilan hasil ketiga dan keempat bisa berjalan mulus serta membuahkan hasil yang memuaskan dan mengharumkan nama UGM serta Indonesia di mata dunia," paparnya.
Biaya Pembuatan
Adzim menambahkan, mobil dengan biaya total Rp200 juta tersebut dibuat kurang lebih selama satu tahun. Mobil listrik ini mampu digunakan kurang lebih selama satu jam dengan lama pengisian daya 20 menit.
"Kebanggaan lain dalam kompetisi tersebut mobil Semar UGM banyak dilirik tim dari luar negeri seperti India dan Korea. Mereka banyak ingin tahu soal desain kendaraan kami," terangnya.
Shell Eco-Marathon 2022 diikuti 49 tim yang terdiri dari 33 wakil Indonesia. Sementara 16 tim lain, merupakan representasi dari India, Kazakhstan, Republik Korea, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Baca juga:
Editor: Sindu