NASIONAL

LKPP Ingatkan KPU: Jangan Ada Korupsi Pengadaan Barang Jasa di Pemilu 2024

"LKPP mewanti-wanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar jangan sampai ada lagi kasus korupsi pada penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang."

Pemilu 2024

KBR, Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mewanti-wanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar jangan sampai ada lagi kasus korupsi pada penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Kepala LKPP Hendrar Prihadi di acara Penandatangan Nota Kesepahaman KPU dengan Kementerian/Lembaga di Gedung KPU Jakarta.

Hendrar berharap nota kesepahaman itu tidak hanya sebuah rutinitas seremonial, tapi benar-benar bisa menjaga integritas kegiatan pemerintahan. LKPP turut bertanggung jawab untuk mengawal agar proyek pengadaan barang dan jasa, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, tidak terjadi korupsi.

"Untuk itu LKPP juga memiliki sebuah tanggung jawab besar. Karena pengadaan barang dan jasa menjadi salah satu titik rawan korupsi. Tantangannya bukan hanya integritas saja, tetapi ada juga kemungkinan ketidak pahaman tentang aturan yang berlaku," ujar Hendrar, saat menyampaikan sambutan di acara yang disiarkan langsung dalam kanal youtube KPU RI, Selasa, (22/11/22).

Baca juga:


Hendrar Prihadi mengingatkan selama ini dalam penyelenggaraan pemilu, institusi KPU maupun KPUD memiliki potensi dan risiko besar terjadinya kasus korupsi.

"Menurut data yang terkumpul dari sebuah sistem online, dari direktori putusan Mahkamah Agung dari tahun 2014-2020, kasus korupsi yang terkait dengan anggota KPU, KPUD terkait dengan pengadaan barang jasa ini total sebanyak 44 kasus. Yang tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama," kata Hendrar.

Bekas wali kota Semarang Jawa Tengah itu berharap MoU antara LKPP dan KPU bisa mengambil peran strategis untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang berintegritas, aman, nyaman serta ada manfaat ekonomi yang terungkit bagi masyarakat.

Editor: Agus Luqman

  • Pemilu 2024
  • KPU
  • LKPP
  • Korupsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!