KBR, Jakarta- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Henri Alfiandi mengatakan, dampak kerusakan akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat cukup parah. Sebab, menurutnya, banyak bangunan yang tidak didesain tahan gempa sehingga mudah runtuh.
"Cukup parah ya, rumah-rumah yang ada ini kan kebanyakan di kampung. Kalau saya lihat rumah-rumah kayu mereka runtuh gitu ya. Kemudian bangunan sekolah hancur begitu dan memang jenis gempanya ini agak sedikit berbeda, sepertinya patahannya begitu sudden (tiba-tiba, red)," ujar Henri di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Kepala Basarnas, Henri Alfiandi mengatakan, kerusakan bangunan paling parah terjadi di daerah patahan lempeng yang mengakibatkan kuatnya goncangan gempa bumi. Khusus penanganan korban, kata dia, Basarnas terus berupaya mengevakuasi para korban yang masih terjebak reruntuhan.
Selain itu, semua korban yang sudah teridentifikasi dan terkonfirmasi akan dikembalikan kepada keluarga nya masing-masing untuk segera dimakamkan.
Baca juga:
- Instrumen Peringatan Dini, Jokowi: Sering Tidak Disiplin
- BNPB: 62 Meninggal, Ribuan Orang Mengungsi Akibat Gempa Cianjur
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan update jumlah korban gempa bumi di Cianjur dan Sukabumi mencapai 162 orang. Korban luka-luka mencapai 326 orang yang mayoritas luka patah tulang dan luka tertimpa bangunan dan kena benda tajam.
Gempa juga menyebabkan sebanyak 13.784 orang terpaksa mengungsi di 14 titik pengungsian karena beberapa sebab seperti rumah rusak parah dan rusak berat.
Editor: Rony Sitanggang