NASIONAL

Angka Perkawinan Anak Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN

"Masih suburnya praktik perkawinan anak di Indonesia dibahas di Podcast What's Trending! "

What's Trending
Podcast What's Trending!

KBR, Jakarta- Organisasi Save the Children Indonesia mengungkap angka perkawinan anak di Indonesia tertinggi kedua di ASEAN atau di urutan ke 8 dunia. Ini diungkap Staff Advokasi Save the Children Indonesia, Siti Fuadilla. Dia mengatakan satu dari delapan perempuan di Indonesia menikah di bawah usia 18 tahun.

"Kenapa perkawinan anak itu bisa terjadi cukup sangat tinggi? Yang pertama itu faktornya yaitu kemiskinan. Keluarga atau anak, yang anak perempuan terutama, ketika dia berada di keluarga yang cukup miskin ataupun dalam ekonomi yang rendah, dia semakin rentan untuk mengalami perkawinan anak begitu, ya. Selain itu, geografis. Maksudnya apa? Banyak sekali praktik perkawinan anak ini masih banyak terjadi di daerah-daerah yang akses sekolahnya tidak ada atau minim," ucap Dilla dalam webinar Peran Anak dalam Pencegahan Perkawinan Anak dan Pemahaman Kesehatan Reproduksi, 4 November 2022.

Kenapa angka ini penting dan harus segera di atasi?

Berdasarkan laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perkawinan anak memiliki berbagai dampak negatif yang tidak hanya merugikan anak, maupun keluarga, tapi secara keseluruhan juga merugikan negara.

Adapun berbagai dampak negatif dari perkawinan anak, yaitu meningkatnya angka anak putus sekolah akibat menikah, tingginya angka stunting, angka kematian bayi, angka kematian ibu, meningkatnya pekerja anak, adanya upah rendah, sehingga menimbulkan kemiskinan.

Secara medis, pernikahan usia muda diketahui meningkatkan risiko keguguran, kematian bayi, kanker serviks, penyakit kelamin, hingga gangguan mental akibat tekanan sosial untuk memikul tanggung jawab orang dewasa di usia yang masih belia.

Baca juga:

Jokowi Serukan Cegah Perkawinan Anak

Komen Netizen Menyoal 'Generasi Zaman Now Lemah Mental'

Menanti Kenaikan UMP 2023 di Tengah Ancaman Resesi


Kapan dong nikahnya?


Menurut berbagai survei, angka perceraian bisa merosot hingga 50 persen jika Anda menikah di usia 25 tahun ke atas dibanding menikah di usia awal 20-an. Persentase risikonya juga makin turun untuk setiap 1 tahun yang Anda relakan untuk menunda menikah, seperti dilansir dari laman Hello Sehat.

Studi terbitan Journal of Social and Personal Relationship tahun 2012 mengatakan bahwa 25 tahun adalah batas usia paling ideal untuk menikah. Sementara itu, Biro Sensus AS tahun 2013 melaporkan bahwa usia ideal menikah adalah mulai usia 27 tahun untuk perempuan dan 29 untuk si pria.

Mau tau lebih lanjut? Yuk dengarkan podcast What's Trending KBR berikut ini:

  • Perkawinan anak
  • anak
  • perkawinananak
  • perlindungananak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!