BERITA

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Bakal Rebound di Kuartal IV

Menkeu Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor
Menkeu Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden. Rabu (17/12/21) (Foto: Sekretariat Presiden )

KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal IV/2021 bakal meningkat cukup kuat. 

Pemulihan ekonomi tersebut ditandai dengan melonjaknya sisi demand, konsumsi, investasi, dan ekspor-impor di berbagai sektor.

"Peningkatan tersebut ditunjang oleh beberapa indikator. Indikator seperti peningkatan consumer confidence index, retail sales indexPurchasing Managers Index (PMI) manufaktur mengalami recovery setelah mengalami penurunan akibat varian Delta," ujarnya dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Rabu (17/12/2021). 

Demikian dengan kinerja ekspor impor menunjukkan pertumbuhan sebesar 50 persen. Untuk pasar keuangan, yield Surat Berharga Negara (SBN) mengalami perbaikan dengan spread yang menurun dari US Treasury. Pada awal Juli 2021 sebesar 512 basis poin, saat ini menjadi 449 basis poin. 

Baca Juga:

Dia juga mengatakan, indeks harga saham mengalami perbaikan. Untuk bea cukai, jika tahun lalu tumbuh 5,5 persen, maka tahun ini naik menjadi 25,5 persen. Sementara di sisi penerimaan negara bukan pajak pada tahun ini bertumbuh sebesar 25,2 persen, dibandingkan  tahun lalu sebesar 16,3 persen. Total seluruh pendapatan negara mengalami pertumbuhan sebesar 18,2 persen, dibandingkan tahun lalu saat mengalami kontraksi sebesar 15,3 persen.

"Demikian di sisi perdagangan, manufaktur, pertambangan, konstruksi, akomodasi, transportasi, pertanian, Informasi dan Komunikasi semuanya mengalami rebound dan recovery meski dihadapkan pada varian Delta yang cukup berat," sambungnya. 

Dia memperkirakan, hingga akhir tahun ini defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan mengecil, yaitu senilai Rp873,6 triliun atau pada kisaran antara 5,2 hingga 5,4 persen dari Product Domestic Bruto (PDB).

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • Sri Mulyani Indrawati
  • Pemulihan Ekonomi Nasional
  • Pertumbuhan Ekonomi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!