BERITA

Hingga Akhir Oktober, Baru 2,8 Juta Warga Diperiksa PCR

"Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 30 Oktober 2020, ada penambahan 23.278 orang yang diperiksa dengan tes berbasis PCR, dibanding sehari sebelumnya."

Hingga Akhir Oktober, Baru 2,8 Juta Warga Diperiksa PCR
Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia per 30 Oktober 2020. (Foto: Data Satgas COVID-19)

KBR, Jakarta - Hingga 30 Oktober 2020, sebanyak 2.853.984 orang telah menjalani pemeriksaan PCR.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 30 Oktober 2020, ada penambahan 23.278 orang yang diperiksa dengan tes berbasis PCR, dibanding sehari sebelumnya.

Total spesimen yang sudah diperiksa hingga 30 Oktober sebanyak 4,488 juta spesimen yang diperiksa di 426 laboratorium di seluruh Indonesia.

Dari jumlah itu, total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret lalu mencapai 406,945 orang dan suspek sebanyak 68,292 orang. Sedangkan 2,4 juta orang dinyatakan negatif.

Dari 400-an ribu kasus positif, sebanyak 334,295 orang dinyatakan sembuh, 13,782 orang meninggal dan masih ada 58,868 orang positif masih dirawat atau menjalani isolasi.

Data Satgas itu juga menyebutkan saat ini rasio pemeriksaan tes kesehatan berbasis PCR adalah 10,570 orang per satu juta penduduk. Dari data yang ada, rata-rata positif nasional (jumlah orang yang terkonfirmasi positif dibagi jumlah orang diperiksa) mencapai 14,26 persen.

Kasus positif aktif terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 10,396 orang, disusul Jawa Barat dengan 9,854 orang, Papua sebanyak 4,226 orang, Sumatera Barat dengan 4,020 orang dan Jawa Tengah dengan 3,753 orang positif aktif.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

  • COVID-19
  • pandemi
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #cucitanganpakaisabun
  • #satgascovid19
  • #KBRLawanCovid19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!