BERITA

KLB PSSI, Jadi Ketua Komisi Andre akan Sadap HP Wasit

KLB PSSI, Jadi Ketua Komisi Andre akan Sadap HP Wasit

KBR, Jakarta-    Salah satu calon executive commitee (exco) PSSI Andre Rosiade menyebut salah satu biang permasalahan sepak bola adalah kompetisi yang tidak sehat. Menurutnya, ada indikasi wasit diintervensi, sehingga hal tersebut dapat merusak pertandingan. Ia mengatakan, bila nantinya terpilih, akan melakukan kebijakan penyadapan telepon genggam wasit, pembinaan lewat sertifikasi, dan peningkatan kesejahteraan.

"Kita sadap handphone wasit ya itu pertama. lalu wasitnya kita berikan pelatihan yang cukup ya, sertifikasinya kita naikkan, lalu ketiga kesejahteraannya kita naikkan," ucap Andre di sela KLB PSSI di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Andre Rosiade mengatakan,  akan mencoba masuk menjadi anggota exco, untuk berebut posisi sebagai ketua komite wasit. Andre menegaskan, akan melibatkan satgas antimafia sepak bola, untuk memberantas  permainan kotor dalam pertandingan sepak bola, seperti suap dan iming-iming uang.

"Untuk itu saya akan (mencoba) masuk di exco lalu bertarung untuk dapatkan ketua komite wasit supaya, nanti wasit-wasit kami kita akan MoU bekerjasama dengan tim satgas antimafia bola. Kita akan MoU setiap wasit yang datang ke daerah bukan lagi dijemput oleh tuan rumah tapi dijemput oleh tim satgas lalu pertandingan diawasi oleh satgas," ujar Andre.

Diusir

 Enam calon ketua umum menarik diri atau walk out dari arena Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang dilakukan secara tertutup. Salah satu calon, Fary Djemy mengatakan, dirinya bersama lima calon lain diusir oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria saat meminta penjelasan tentang proses KLB itu. 

Kata Fary, dirinya memilih menarik diri, akibat diusir saat kongres berlangsung. Ia bersama, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Octavianus, Aven Hinelo, Benny Erwin, dan Sarman El Hakim akhirnya keluar dari arena kongres.

"Saya yang interupsi, kita baru saja mendengarkan sambutannya Pak Menpora, luar biasa ya bagaimana kita hormati pak menpora menginginkan agar kongres ini berjalan dengan baik dan sejuk ya. Untuk itu maka tadi sebelum pengesahan kongres, saya interupsi dan ingin menyampaikan aspirasi secara tertulis kepada FIFA, AFC dan Exco itu saja yang mau kita sampaikan. Begitu interupsi, saya maju ke depan, ini semua menghalangi saya, dorong saya tidak boleh ketemu FIFA, jangankan FIFA, saya mau ketemu sama Exco didorong," ucap Fary Djemy sesaat keluar dari arena Kongres, di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Fary Djemy pun menduga ada skenario besar dibalik KLB PSSI kali ini. Dugaan itu muncul, salah satunya dengan masalah voters dan pengusiran oleh sekjen PSSI. Menurutnya, pengusiran itu membuat dirinya dan kelima calon lain kecewa, hingga memutuskan menarik diri dari arena kongres.

"Ada skenario apa didalam kongres ini. Saya menginginkan kongres ini berjalan secara martabat, oleh karena itu kami tidak menginginkan ada kegaduhan, oleh karena itu tadi begitu mulai saya mulai interupsi, saya ingin menyampaikan kepada exco dan catatan kami kepada FIFA, dilarang saya didorong-dorong tidak tahu dari mana dorongan itu. Kemudian itu tadi disampaikan, Sekjen PSSI bilang tidak setuju ya keluar saja, ya sudah lah ya memang mereka sudah menskenariokan seperti itu ya kita tidak ikut-ikutan deh," ujar Fary.

Editor: Rony Sitanggang

 

  • pemilihan ketum PSSI
  • Piala Dunia
  • Ketum PSSI
  • Presiden Jokowi
  • PSSI
  • sepak bola

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!