BERITA

Jadi Sorotan, Anggaran Pembangunan Trotoar Jakarta Dipangkas Rp204 Miliar

Jadi Sorotan, Anggaran Pembangunan Trotoar Jakarta Dipangkas Rp204 Miliar

KBR, Jakarta - Anggaran pembangunan trotoar di Jakarta dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 dipangkas.

Anggaran pembangunan trotoar itu dipangkas Rp204 miliar dari total usulan awal Rp1,2 triliun.


Kesepakatan pemangkasan itu diputuskan dalam rapat kerja Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta, dengan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, Selasa (12/11/2019).


Menurut Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, pemangkasan dilakukan untuk efisiensi anggaran. Akibat pemangkasan itu, dua pembangunan trotoar dibatalkan.


"Kan kemarin sudah bilang anggaran untuk trotoar Rp1,2 triliun, artinya karena ada efisien ya sudah dikurangin Rp204 milliar. Yang tadinya kita mau ngerjain Jalan Letjen Suprapto (sama) Kebon Sirih, ya artinya kita hold dulu," jelas Hari ditemui usak rapat dengan Komisi D DKI, Selasa (12/11/2019).


Secara umum, ada dua paket pembangunan trotoar yang dibatalkan yaitu paket 1 di Jalan Letjen Suprapto dan Jalan Kebon Sirih dengan nilai sekitar Rp152,4 miliar, dan paket dua yakni Jalan Balap Sepeda sekitar Rp51,6 miliar.


"Jadi kita munculkan yang ada (trotoarnya) Jalan Pramuka dengan di Jalan Hasyim Asyari," tambah Hari Nugroho.


Dari pembatalan pembangunan dua paket trotoar itu, target realisasi pembangunan trotoar untuk 2020 berkurang dari 105 kilometer menjadi 95 kilometer.


Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyoroti anggaran 1,2 triliun yang dianggarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


DPRD DKI kemudian meminta agar Pemprov DKI memangkas anggaran dan mengalihkannya untuk pembiayaan program lain yang prioritas.



Editor: Kurniati Syahdan

 

  • trotoar
  • apbd jakarta
  • KUA-PPAS
  • Pemprov DKI
  • DPRD DKI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!