KBR, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tengah bersiap membangun bandar antariksa atau space port di Pulau Biak, Papua.
Dalam prosesnya, LAPAN akan melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten di Papua, serta perguruan tinggi di Papua.
"Untuk analisis dampak lingkungan (AMDAL), kita akan ada kerja sama dengan perguruan tinggi, yakni dengan Universitas Cenderawasih," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, seperti dilansir Antara, Jumat (15/11/2019).
Thomas menyebut pengkajian AMDAL tersebut akan dimulai pada 2020, dan diharapkan sudah selesai dalam jangka waktu satu tahun.
LAPAN menargetkan bandar antariksa skala kecil di Pulau Biak sudah bisa dioperasikan sebelum 2024. Fasilitas ini ditujukan untuk uji terbang roket bertingkat yang sedang dikembangkan Pusat Teknologi Roket LAPAN.
LAPAN juga berencana membangun bandar antariksa berskala besar untuk peluncuran roket nasional dan internasional lewat kemitraan dengan negara lain.
"Kami mencita-citakan bahwa Biak itu bukan hanya sekadar tempat peluncuran, sebagai bandar antariksa, tetapi mungkin ke depan diproyeksikan Biak ini menjadi semacam space island atau pulau keantariksaan," kata Thomas.
"Jadi bandar antariksa tentu saja diharapkan bisa memacu kemajuan dan kemandirian secara nasional, sekaligus harus memberikan manfaat kepada masyarakat setempat," ujarnya lagi.
Editor: Agus Luqman