KBR, Jakarta - Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 bernomor register PK-LQP hingga Minggu (4/11/2018). Pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu jatuh di laut Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) pagi.
Kepala Basarnas Muhammad Syaugi menuturkan, tak menutup kemunkinan jika masih diperlukan bakal ditambah tiga hari.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali memerintahkan tim SAR gabungan mempercepat pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 bernomor register PK-LQP. Instruksi itu disampaikan Jokowi usai meninjau posko komando Basarnas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (2/11/2018).
Selain proses pencarian, Jokowi memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT) mempercepat pembacaan black box pesawat, agar penyebab kecelakaannya segera terungkap.
"Saya titip agar menggunakan seluruh kemampuan yang ada, seluruh teknologi yang ada kerja cepat untuk mencari yang belum ditemukan. Saya minta KNKT bekerja cepat mencari tahu penyebab, sehingga bisa menentukan langkah-langkah berikut," kata Jokowi di Posko Komando Basarnas Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (02/11/2018).
"Yang jelas, keselamatan harus diprioritaskan dan kita harap tak ada lagi kecelakaan ini di masa yang akan datang," tegas Jokowi lagi.
Jokowi sempat mengapresiasi tim SAR gabungan, termasuk dari BPPT dan KNKT yang kompak menemukan black box jenis flight data recorder. Menurutnya, KNKT harus bekerja keras mengungkap isi black box, sebagai pelajaran agar kecelakaan pesawat tak terulang.
Presiden pun mengatakan, telah menerima laporan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengenai berbagai teknologi canggih yang dimanfaatkan untuk mengevakuasi korban dan badan pesawat. Jokowi juga memerintahkan pada personil SAR gabungan yang mencapai 859 orang, agar bekerja keras menemukan korban dan badan pesawat belum diketemukan.
Hingga hari kelima pencarian atau pada Jumat (2/11/2011) tim SAR gabungan berhasil mengangkat bagian roda pesawat. Segera setelahnya menurut Kepala Basarnas Muhammad Syaugi, roda pesawat dibawa oleh KRI Banda Aceh menuju posko induk di dermaga JICT 2 Tanjung Priok Jakarta Utara.
Syaugi mengatakan, tim SAR gabungan sudah menemukan secara pasti lokasi jatuhnya pesawat ditandai dengan banyaknya sebaran serpihan di dasar laut. Kata dia, Robotic Operated Vehicle atau ROV akan fokus pada radius 100 sampai 200 meter di lokasi tersebut.
"Yang jelas kami sekarang sudah menemukan secara pasti ya lokasi dari sebaran serpihan-serpihan pesawat. Lokasinya sudah pasti kami sudah sapu dengan yang namanya ROV itu radius 100 sampai 200 meter di titik ditemukannya flight data recorder kemarin," tutur Syaugi di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
"Kami sudah sapu, di situ memang banyak bagian-bagian besar. Besarnya seberapa paling besar itu adalah roda," tambahnya.
Syaugi melanjutkan, pencarian dan upaya mengangkut serpihan untuk sementara ini masih cukup dilakukan dengan crane dari Kapal Victory milik Pertamina.
Editor: Nurika Manan