KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegur BUMN-BUMN yang masih lambat menyerap perkembangan teknologi. Dia menginginkan perusahaan negara juga bisa mengadaptasi teknologi terbaru dan berinovasi. Tanpa itu, kata dia, BUMN akan ditinggalkan.
"Hati-hati. Kalau masih ada BUMN yang lamban, ini hati-hati. Tinggal menunggu waktu nanti ditinggal. Saya titip ke semuanya. Perubahan sangat cepat. Segera respons, adaptasi," kata Jokowi di kantor Telkom, Kamis (1/11/2018).
Jokowi mengingatkan BUMN jangan puas dengan memiliki sejumlah aset berat. Menurutnya saat ini justru merk dan citra perusahaan yang menjadi aset terbesar korporasi.
Presiden pun mencontohkan PT Pos Indonesia. Dia mengkritik PT Pos yang belum memiliki platform logistik. Padahal menurut dia potensinya besar karena jangkauan PT Pos sudah merambah sampai ke desa-desa.
Selain itu, potensi bisnis digital di Indonesia kini juga masih besar. Telkom diminta agresif menangkap peluang ini karena jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai separuh penduduk Indonesia.
"Sudah bukan zamannya lagi BUMN bisa duduk tenang. Merasa sudah di posisi nyaman. Perubahan ini bisa menggerus kalau kita tidak hati-hati merespons."
Editor: Nurika Manan