BERITA
Sidang Umum, Menteri Susi Minta Interpol Beri Perhatian pada Kejahatan Maritim
KBR, Bali- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta Interpol memberi perhatian pada kejahatan maritim. Susi menyampaikan itu saat menjadi pembicara dalam sidang umum Interpol ke 85 di Nusa Dua Bali.
Kata Susi dalam tatanan dunia yang semakin canggih saat ini tindak kriminalitas kelautan juga semakin tinggi. Kata dia Indonesia sangat serius dan tegas dalam memberantas kejahatan kelautan.
Kata Susi, kejahatan maritim bukan sekadar illegal fishing tetapi pencurian ikan yang melibatkan banyak negara. Pasalnya dalam satu kapal, anak buah kapal (ABK) bisa dari banyak negera, benderanya bisa dua puluh negara, kepemilikan kapal bisa berganti belasan negara dalam satu tahun.
"Memang melibatkan multi nasional dan sebaiknya interpol itu mengambil peran yang penting karena sangat dibutuhkan saat ini. Indonesia bisa begitu tegas karena Presiden memberikan dukungan politik penuh sebagai pemimpin negara untuk menjadikan laut masa depan terlaksana," ujar Susi, Rabu (09/11).
Kata dia pemberantasan praktek pencurian ikan tidak mudah karena melibatkan uang yang sangat besar, keuntungan yang luar biasa. Bukan hanya perikanan tetapi juga narkoba, miras, rokok yang dibawa dan diselundupkan antar negara.
Kata dia dengan Satgas 115 bentukan pemerintah diinginkan banyak negara. Pasalnya badan yang dibentuk pemerintah melibatkan banyak lembaga yang bekerjasama di antaranya dari Polisi air, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan kejaksaan.
Selain Menteri Susi Pudjiastuti Indonesia juga diwakili Kapolri Tito Karnavian sebagai pembicara. Sidang Umum Interpol ke 85 di Bali diikuti sekitar 2000 orang perwakilan dari 190 negara.
Editor: Rony Sitanggang
- Illegal Fishing
- Menteri KKP Susi Pudjiastuti
- sidang umum interpol
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!