KBR, Jakarta - Nama politisi Partai Nasional Demokrat Muhammad Prasetyo akhirnya dipilih menjadi Jaksa Agung. Pilihan itu dijatuhkan oleh Presiden Joko Widodo.
Prasetyo ini termasuk mempunyai banyak catatan hitam semasa dirinya bertugas di korps Kejaksaan Agung. Saat ini pria berkumis itu menjadi anggota DPR periode 2014-2019 Dapil Jawa Tengah II yang meliputi daerah pemilihan Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Kudus.
Prasetyo dilantik Presiden Jokowi, Kamis (20/11) siang di Istana Negara Jakarta. Dalam bursa pemilihan Kajagung, sejumlah tokoh digadang-gadang menjadi kandidat. Ada yang dari dalam Kejagung dan luar Kejagung. Sebut saja Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung Andhi Nirwanto. Namun ternyata Andi tidak membuat Jokowi meliriknya.
Dilansir dari berbagai sumber, Prasetyo pernah meniti karier di Kejaksaan Agung. Dimulai menjadi Kepala Bagian Personalia di Bengkulu, Kajari Wamena (1979-1980), Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan (1998-1998), Direktur Politik pada JAM Inteljen (1998-1999), Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (2003-2005). Terakhir dia menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (2005-2006). Di berbagai sumber menyebutkan tidak ada prestasi menonjol dari pria asal Tuban, Jawa Timur itu.
Sejumlah kasus "haram" diduga membelit Prasetyo. Saat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT tahun 1999 - 2000, dia terseret kasus korupsi penjualan kayu cendana. Dia juga duga terlibat dalam kasus kredit Ketum Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Bank Mandiri senilai Rp160 miliar kepada PT Cipta Graha Nusantara (CGN). Kredit itu diduga bermasalah. Sejumlah dana itu diduga mengalir ke rekening Metro TV.
Ada lagi, Prasetyo juga diduga terlibat kasus kredit macet senilai lebih dari Rp1 triliun. Dalam kasus ini bekas Direktur Utama Bank Mandiri, E.C.W. Neloe telah ditahan kejaksaan. Kejaksaan juga menahan bekas Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, I Wayan Pugeg dan bekas Direktur Corporate Banking M. Soleh Tasripan.
Isu "Hitam" Jaksa Agung Prasetyo
KBR, Jakarta - Nama politisi Partai Nasional Demokrat Muhammad Prasetyo akhirnya dipilih menjadi Jaksa Agung. Pilihan itu dijatuhkan oleh Presiden Joko Widodo.

Jumat, 21 Nov 2014 08:59 WIB


jaksa agung, jokowi
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NASIONAL
Kinerja Bulog, CBP, dan Impor Beras
Pemerintah memutuskan melakukan impor beras 2 juta ton tahun ini.
Pemilu 2024, KPU Dorong Ada Gerakan Tolak Politik Uang di Tiap Kampung
Yang jadi problem adalah ketika pendekatan sosial kultural enggak jalan itu juga akan berpengaruh terhadap penegakan hukum,
Polri: Tak Ada PPKM, Jumlah Pemudik Diprediksi Melonjak
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga situasi di Tanah Air yang mulai memasuki masa pra-endemi.
Pengeklaim JHT dan JKP Timpang, Menaker: Belum Tersosialisasi
"Kita bisa lihat, pertama, tidak semua peserta BPJS Ketenagakerjaan yang melakukan klaim JHT akibat PHK"
Patuhi Bawaslu, KPU Beri Waktu Prima Perbaiki Dokumen
"Perbaikan PRIMA paling lima hari sejak akses Sipol dibuka hari Jumat tanggal 24 Maret 2023 pukul 18.30 WIB sampai dengan hari Selasa tanggal 28 Maret 2023 pukul 18.30 WIB,"
Vonis Bebas Terdakwa Kanjuruhan, Presiden Didesak Bentuk Tim Independen
Vonis rendah hakim terhadap para terdakwa tidak setimpal dengan kematian 135 orang akibat tragedi Oktober tahun lalu.
Atur Bujet Self-Reward yang (Beneran) Self-Loving
Tips Atur Bujet Self-Reward Aman di Kantong
FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U20, Begini Harapan Gibran
"Jadi tuan rumah laga final pun sudah sangat siap. Pokoknya tugas saya sudah selesai."
Kemenkes Tambah Uang Saku Dokter Magang di Daerah Terpencil
"Kami sedang melakukan review kembali dengan kementerian keuangan untuk bisa memberikan budget tambahan,"
Tekan Kenaikan Harga, Impor Daging Sapi dari Brasil
Berdasarkan pemaparannya, daging sapi impor asal Brasil itu tak bisa digunakan untuk kebutuhan selama puasa Ramadan.
Pengamat: Tak Ada Alasan Tolak Kehadiran Timnas Israel
Menurut Akmal penolakan Timnas Israel ini mengandung muatan politis terlebih lagi kini jelang Pemilu 2024.
Larangan Jual Pakaian Bekas Impor, Kemenkop UKM Tawarkan Solusi
"Kita akan segera follow up, nanti dengan Pak Mendag. Karena banyaklah produk lokal untuk dijual oleh mereka. Lalu juga yang ketiga mereka meminta fasilitasi bertemu produsen fashion lokal,
Tua Itu Niscaya, tapi Bahagia di Usia Senja Itu Butuh Upaya
Ikhtiar meningkatkan kesejahteraan lansia
FOMO Sapiens : Sugar Daddy dan Perkara Ulah Turis di Bali
Survei aplikasi kencan Seeking Arrangement menyebut jumlah sugar daddy di Indonesia itu paling banyak kedua se-Asia. Kemenparekraf membentuk satgas khusus guna menindak para turis yang berulah di Bali
Permenaker Pemotongan Upah Bakal Digugat Uji Materiil
Said mengatakan alasan pihaknya mengajukan uji materiil karena Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 itu, bertentangan dengan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) Nomor 11 Tahun 2020.
Pakar: Investasi Besar Harus Sebanding dengan Pemberdayaan Masyarakat
Seperti, mempersiapkan tenaga kerja penduduk lokal di daerah tujuan investasi.
KontraS Desak Presiden Jokowi Tegur Kepala BIN
Hal itu tak sesuai dengan asas profesionalitas dan netralitas dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
Partai Buruh Siapkan Gugatan Uji Materiil Perpu Ciptaker ke MK
Ada sembilan catatan terkait pasal-pasal bermasalah dan merugikan kalangan buruh dalam Perpu Cipta Kerja.
Bantah Ada Mediasi, KPU Ajukan Memori Banding Tambahan ke PN Jakpus
Afifuddin membantah adanya upaya mediasi dari PN Jakarta Pusat dalam menyelesaikan perkara itu. Menurutnya, pihak pengadilan tidak mengadakan mediasi.
Sambut Ramadan, Wapres: Jaga Persatuan, Hindari Provokasi di Tahun Politik
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat menjaga persatuan, perdamaian dan tidak terprovokasi berita bohong atau diadu domba selama tahun politik.
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 11
Most Popular / Trending