NASIONAL

Pengamat : SBY Tak Perlu Buka Surat Balasan PM Abbot Ke Publik

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tidak perlu membuka isi surat balasan Perdana Menteri Australia Tony Abbott ke publik."

Guruh Dwi Rianto

Pengamat : SBY Tak Perlu Buka Surat Balasan PM Abbot Ke Publik
penyadapan, SBY, Tony Abbot, surat balasan

KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tidak perlu membuka isi surat balasan Perdana Menteri Australia Tony Abbott ke publik. Sebelumnya Sejumlah staf kepresiden menolak membeberkan isi surat balasan yang diterima kemarin karena alasan etika.
Pengamat hubungan luar negeri Teuku Rezasyah mengatakan, banyak pihak akan berupaya mencampuri keputusan pemerintah jika surat tersebut dibuka pada publik.

"Tentunya perlu kehati-hatian sangat besar dari pihak Indonesia. Pemerintah berhak menjawab tanpa perlu lagi berkonsultasi dengan DPR maupun masyarakat. Pemerintah punya hak prerogatif karena kalau banyak yang terlibat ini akan jadi lama lagi urusan, sedangkan hubungan kita dengan Australia sangat luas. Mungkin surat ini akan dibuka tapi tidak sekarang, mungkin 10 tahun dari sekarang menjadi dokumen publik karena ini adalah dokumen kenegaraan," papar Pengamat hubungan luar negeri Teuku Rezasyah ketika dihubungi KBR68H.

Pengamat hubungan luar negeri Teuku Rezasyah menambahkan, ketertutupan ini merupakan hal wajar dalam diplomasi tingkat tinggi. Selain itu, Indonesia harus menghargai Australia yang juga tidak menyampaikan surat balasan secara terbuka pada publik.

Sebelumnya, Presiden SBY menyurati PM Tony Abbott untuk meminta penjelasan soal penyadapan Australia pada Presiden Indonesia itu dan lingkaran dekatnya. Penyadapan itu mengakibatkan hubungan kedua negara tetangga itu memanas.

Editor : Sutami


  • penyadapan
  • SBY
  • Tony Abbot
  • surat balasan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!