KBR68H, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mewaspadai melemahnya rupiah yang hampir mencapai angka Rp 12.000 per dollar AS.
Menurut Ketua Gaikindo Jongkie D Sugiarto, kondisi tersebut dapat membuat daya beli masyarakat menurun. Padahal, kata dia, pembelian kendaraan bermotor kebanyakan dilakukan melalui kredit. Ia meminta, para pemegang merk untuk mengantisipasi penurunan nilai rupiah terhadap dollar.
"Kalau rupiah melemah biasanya, kan, bisa saja nantinya, kan, ujungnya ke kenaikan harga. Kalau kenaikan harga, kan pasti daya beli masyarakat melemah. Terus ditambah lagi suku bunga perbankan dengan BI rate nya 7,5 persen kan juga meningkat terus. Dan jangan lupa 70 persen penjualan kita dibiayai atau kredit. Sehingga itu juga akan berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat. Nah, itu juga yang harusnya nanti diantisipasi oleh para pemegang merk," ungkap Jongkie kepada KBR68H, Jumat (29/11).
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sejak kemarin melemah nyaris Rp 12.000. Ini adalah pelemahan paling dalam sejak April 2009 lalu. Turunnya nilai rupiah bahkan memimpin penurunan 24 mata uang negara-negara berkembang. Seperti dikutip data dari Bloomberg pukul 1 siang tadi 1 dolar AS dihargai Rp 11.903.
Editor: Antonius Eko