NASIONAL

Empat Saksi Kunci Tewas Selama Penelusuran Kasus Munir

Empat Saksi Kunci Tewas Selama Penelusuran Kasus Munir

KBR68H, Jakarta - Komite Solidaritas untuk Munir (KASUM) mencatat ada empat kasus kematian mencurigakan dalam penelusuran pembunuhan pejuang HAM Munir.

Diantara saksi kunci yang tewas adalah Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN), Bijak Subianto.

Sekjen KASUM Choirul Anam mengatakan, pejabat BIN Bijak Subianto mengetahui banyak tentang percakapan Munir menjelang ia dibunuh dalam perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam Belanda.

Saksi kunci lainnya adalah Raymond J Latuihamalo atau Ongen. Ongen tewas dalam kecelakaan pada tahun lalu. Ongen merupakan orang yang berada satu pesawat dengan Munir beberapa saat sebelum pejuang HAM itu tewas diracun arsenik.

"Ongen meninggal dengan peristiwa latar belakang yang sangat aneh. Ia naik mobil, duduk di depan. Ada orang yang menyiram air, tiba-tiba meninggal. Dalam kesaksian, Ongen adalah orang yang mengetahui di Changi itu, duduk antara Pollycarpus, Ongen dan Cak Munir. Dia juga diduga tahu bagaimana racun itu ke minuman Cak Munir. Jadi paling tidak, empat orang tewas dalam sejarah pengungkapan pembunuhan Cak Munir, karena jejaknya tak ingin diketahui," kata Choirul Anam saat memberi kesaksian di acara Memutus Lingkar Kekerasan di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Sekjen KASUM, Choirul Anam menambahkan, saksi kunci lainnya yang tewas dalam pengungkapan pembunuh Munir adalah seorang Purnawirawan BIN.

Purnawirawan BIN itu dianggap mengetahui tentang ruang beserta skema perencanaan pembunuhan Munir. Menurut Choirul Anam, kematian saksi kunci ini terkait dengan pengungkapan pelaku intelektual di balik pembunuhan Munir.

Saat ini, kasus pembunuhan Pejuang HAM Munir mandek lantaran Kejaksaan Agung belum mengajukan Peninjauan Kembali atas kasus yang sudah berlangsung 9 tahun. Salah seorang pelaku lapangan, yaitu pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyanto telah divonis 2008 lalu. Sementara tersangka lain, yaitu pejabat BIN Muchdi PR dibebaskan pengadilan.


Editor: Agus Luqman

  • Munir
  • KASUM
  • Badan Intelijen Negara
  • BIN
  • arsenik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!