NASIONAL

Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Semua Pintu Stadion Terbuka

""Banyak di media sosial mengatakan bahwa pintunya tertutup kalau pintu yang kecil itu terbuka sebenarnya sejak awal""

pintu tribun kanjuruhan
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di depan pintu tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Rabu (5/10/22). (Antara/Ari Bowo)

KBR, Jakarta- Komnas HAM menyampaikan hasil investigasi awal Tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu. Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, temuan awal yang terpenting salah satunya  soal   beberapa pintu tribun stadion yang tertutup. 

Kata dia, fakta yang didapat Komnas, bahwa seluruh pintu stadion dalam kondisi terbuka namun sangat kecil.

"Berdasarkan video informasi dan keterangan yang diterima oleh Komnas HAM RI, termasuk ditemukan bahwa kondisi pintu tribun terbuka meskipun yang dibuka adalah pintu kecil. Termasuk pintu tribun 10, 11, 12, 13, 14. Jadi ya ini yang memang membuat hiruk pikuk di awal, jadi banyak di media sosial mengatakan bahwa pintunya tertutup kalau pintu yang kecil itu terbuka sebenarnya sejak awal dan kami konfirmasi dari berbagai video," ujar Anam dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (12/10/2022).

Anam mengatakan, pintu tribun yang terbuka sangat kecil membuat para suporter yang akan keluar menjadi berdesak-desakan karena sempit. Menurutnya, hal itu yang menyebabkan sumbatan suporter disamping juga faktor mata perih dan napas sesak akibat gas air mata.

"Pintu ini terbuka termasuk perdebatan di publik tribun 13 terbuka, tapi kecil itu untuk keluar masuknya sehingga memang di titik itulah sumbatan karena memang matanya perih dan sesak nafas akhirnya banyak menimbulkan jatuhnya korban," tuturnya.


Baca juga:

Komnas, lanjut Anam, mendapatkan sejumlah bukti-bukti eksklusif yang didapat saat penyelidikan. Termasuk, video kunci yang direkam oleh salah satu korban meninggal dunia akibat tragedi tersebut.

"Salah satu video ini memang yang diproduksi oleh korban, jadi memang video ini sangat krusial. Dia bisa merekam dari sejak di tribun sampai di pintu itu dan merekam banyak hal dan dia sendiri bagian dari yang meninggal," ungkapnya.

Sebelumnya, Tragedi Kanjuruhan ini memakan korban jiwa sebanyak 132 orang dan ratusan lainnya mengalami luka ringan maupun berat. Tragedi terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.

Baca juga:


Editor: Rony Sitanggang

  • TGIPF kanjuruhan
  • gas air mata
  • Tragedi Kanjuruhan
  • Komnas HAM

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!