KBR, Malang - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, masih merawat tiga korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka telah menjalani perawatan selama 23 hari.
Wakil Direktur RSSA Malang Syaifullah Asmiragani mengatakan, salah satu korban mengalami infeksi di rongga dada. Pasien itu dirawat di Intensive Care Unit (ICU).
"Masih tiga, jadi di ICU satu. Itu kebetulan mengalami infeksi di rongga dada. Hari ini menjalani pembedahan membersihkan rongga dada dari infeksi," kata Syaifullah di Malang, Senin (24/10/2022).
"Satu lagi, anak masih kecil yang bersangkutan mengalami cereda di paha, dilakukan pembedahan. Akan dilakukan tandur kulit, dengan catatan tidak ada infeksi,” imbuhnya.
Baca juga:
- Kritik Pertemuan Jokowi-Presiden FIFA, LSM KontraS: Nihil Empati
- TGIPF: Liga Tak Diizinkan jika Tak Ada Perubahan di PSSI
RSSA merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mendapat rujukan dari sejumlah rumah sakit sekitar. Seluruh biaya perawatan korban Kanjuruhan ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Korban Bertambah
Hari ini, korban jiwa Tragedi Kanjuruhan bertambah satu sehingga menjadi 135. Korban bernama Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda meninggal setelah menjalani perawatan selama 23 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang.
Dokter ICU di RS Saiful Anwar, Akbar Sidiq mengatakan korban dalam kondisi kritis dan sulit bernapas.
"Penyebab kematiannya bukan karena COVID-19-nya itu sendiri. Tapi karena trauma multiple, itu yang memberat. Luka-luka ada cedera di kepala, cedera di dada, paru-paru dan perut ada cedera," jelas Akbar Sidiq.
Akbar Sidiq menjelaskan, korban mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen karena berdesakan-desakan. Korban juga positif COVID-19 setelah dua kali pemeriksaan.
Editor: Wahyu S.