NASIONAL

Tantangan Ekonomi Digital, 12 Ribu Desa di Indonesia Belum Terjangkau Internet

"Direktur Ketenagalistrikan, Kementerian PPN/Bappenas, Rachmat Mardiana mengatakan hal itu menjadi tantangan dalam upaya transformasi ekonomi digital."

ekonomi digital
Ilustrasi menara telekomunikasi. (Foto: ANTARA/News Papua/HO-Kemenkominfo)

KBR, Jakarta - Lebih dari 12 ribu desa atau sekitar 15 persen dari total desa di Indonesia sampai saat ini belum terjangkau sinyal telekomunikasi 4G.

Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas, Rachmat Mardiana mengatakan hal itu menjadi tantangan dalam upaya transformasi ekonomi digital di tanah air dari sektor infrastruktur.

"Infrastruktur digital, belum semua desa terjangkau oleh internet. Masih ada 15 persen belum terjangkau. Dari sisi data, pusat data masih tersebar, aplikasi masih beragam. Dari sisi penyiaran, masih didominasi penyiaran analog. Mudah-mudahan tenggat waktu akhir tahun ini bisa beralih ke penyiaran digital. Dan sebagian frekuensi analog bisa digunakan untuk yang lain," kata Rachmat Mardiana, saat mengisi Digital Ground: Towards a Green Digital Economy, di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Rachmat Mardiana mengatakan dari 12 ribu desa yang belum terjangkau sinyal 4G, sebagian besar (9.113 desa) berada di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan). Sedangkan sekitar 3.400 desa berada di daerah non-3T.

Selain itu, sekitar 3 ribu kecamatan di Indonesia (42 persen) belum tersambung jaringan telekomunikasi kabel serat optik.

Baca juga:


Untuk TV digital, sekitar 50 juta TV analog tidak dapat menerima siaran TV digital dengan baik. Sekitar 251 pemancar TVRI masih menggunakan teknologi analog.

Di pendidikan, belum semua sekolah terjangkau internet yang stabil. Untuk pembelajaran jarak jauh, 280 ribu dari total 390 ribu sekolah (sekitar 75 persen) telah terlayani internet namun perlu peningkatan kualitas.

Rachmat Mardiana menambahkan sektor kesehatan dan UMKM juga masih banyak yang belum memiliki akses internet. Sebanyak 2.560 Puskesmas (25 persen) dan 244 rumah sakit (8 persen) masih belum memiliki akses internet.

Sedangkan untuk UMKM, sekitar 52 juta dari 64 juta UMKM (81 persen) masih belum menggunakan teknologi digital.

"Ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti untuk mencari solusi masalah tadi. Baik dari sisi konektivitas, internet stabil, kita masih mengandalkan jaringan berbasis kabel serat optik. Namun dengan melihat kondisi Indonesia yang luas, ini jadi tantangan. Ada beberapa alternatif, baik melalui komunikasi satelit, atau teresterial, melalui microwave, udara sebagai salah satu media ini juga jadi penghambat utama terkait keandalannya," kata Rachmat Mardiana.

Baca juga:


Editor: Rony Sitanggang

  • 4G
  • ekonomi digital
  • jaringan internet

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!