NASIONAL

Minta Stadion Bola Lebih Ramah Difabel, Komnas Disabilitas Beri Sejumlah Masukan

"Mulai dari fasilitas penjualan tiket online, transportasi antar-jemput, ketersediaan kursi roda bagi difabel fisik, jalur pemandu arah bagi difabel netra, penerjemah bahasa isyarat bagi difabel tuli. "

Fadli Gaper

disabilitas
TGIPF melakukan investigasi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

KBR, Jakarta - Kalangan disabilitas menuntut pemerintah melakukan audit stadion sepak bola agar aksesibel atau ramah difabel.

Ketua Komisi Nasional (Komnas) Disabilitas, Dante Rigmalia juga menyatakan dukungan, atas rencana Presiden Joko Widodo mengaudit total seluruh fasilitas dan kelayakan stadion sepak bola di Tanah Air.

Dante menyebutkan sejumlah standar stadion yang ramah disabilitas. Mulai dari fasilitas penjualan tiket online, transportasi antar-jemput, ketersediaan kursi roda bagi difabel fisik, jalur pemandu arah bagi difabel netra, penerjemah bahasa isyarat bagi difabel tuli, kesiap-siagaan relawan, dan lain-lain.

"Dari mulai kedatangan di stadion itu, hingga duduk di tribun itu, diharapkan mereka bisa mendapatkan bantuan, bantuan oleh relawan. Misalnya aksesibilitas stadion itu tidak optimal, tetapi bisa dioptimalkan dengan relawan. Relawan yang menemukan tempat duduk, kemudian memberikan bantuan mengantar ke pintu masuk, kemudian ke area parkir khusus untuk penyandang disabilitas, memberikan bantuan kursi roda ketika jarak terlalu jauh," tutur Dante Rigmalia ketika dihubungi KBR, Rabu (12/10/2022).

Baca juga:

Dante Rigmalia mengingatkan, pemerintah wajib menyediakan layanan dan fasilitas stadion sepak bola yang ramah disabilitas, sesuai amanat undang-undang.

Misalnya, Undang-undang tentang Penyandang Disabilitas yang menyebutkan, setiap penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama di bidang keolahragaan, dan mendapatkan akses serta akomodasi yang layak.

Dante berharap, Presiden Joko Widodo mewujudkan rekomendasi dari Komnas Disabilitas, untuk menjamin akses para difabel menikmati sajian olah raga khususnya sepak bola secara inklusif.

Baca juga SAGA:

Editor: Agus Luqman

  • Tragedi Kanjuruhan
  • audit stadion
  • Disabilitas
  • difabel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!