Article Image

NASIONAL

Kiat Mengatur Keuangan Rumah Tangga bagi Pasangan Baru

"Menikah itu gerbang awal fase kehidupan baru. Biar tujuan-tujuan finansial keluarga tercapai, perlu cara untuk mengatur keuangan untuk pasangan baru."

Senin 10 Okt 2022, 16.00 WIB

KBR, Jakarta- Pernikahan bukan hanya soal euforia saat resepsi, tapi juga kehidupan setelahnya. Salah satu hal yang penting dibicarakan oleh pasangan baru adalah cara mengatur keuangan keluarga. Mengapa? Karena pernikahan bukan hanya menyatukan dua individu tetapi juga dua dompet.

Perencana Keuangan Ferra Trisiana mengatakan obrolan soal mengatur keuangan, sebaiknya malah dimulai sejak sebelum menikah.  

“Menikah itu konsekuensinya panjang ya, seperti nanti pendidikan anak, menyiapkan tempat tinggal yang terbaik. Kalau bisa kita satukan dulu visi dan misinya. Jadi lebih baik sebelumnya (menikah) diobrolin,” kata Co-Founder Jooara ini.

Lalu apa saja yang perlu dibicarakan oleh pasangan baru untuk mengatur keuangan rumah tangganya?

Pertama, suami dan istri harus terbuka soal sumber pemasukan atau income mereka, mulai dari pekerjaan yang dilakukan sampai besar nominal yang dihasilkan. Rasa percaya itu penting, untuk meminimalkan dampak buruk di masa depan.

“Pekerjaannya harus tahu nih. Jangan sampai 'wah duitnya banyak', tapi ternyata di baliknya kita ga tau. Jadi kita harus tahu sumbernya dari mana, pendapatannya jumlahnya berapa. Itu sangat ideal sebelum menikah,” jelasnya. 

Baca juga: 

Kapan Waktu Tepat Membeli/Mencicil Rumah?

Penting! Literasi Finansial sejak Kanak-Kanak

Menurut Ferra Trisiana keterbukaan antara suami dan istri merupakan langkah penting pasangan baru mengatur keuangan rumah tangga mereka. (Dok: Pribadi)

Kedua, buat satu pos pemasukan bersama. Pos ini gabungan dari sumber pendapatan suami dan istri, bentuknya bisa berupa rekening bersama. Ferra menyebut pengelolaan satu pos lebih ideal dilakukan karena suami dan istri punya otoritas yang sama tanpa memandang siapa yang memiliki gaji lebih besar.

“Kita tunjuk satu bendahara kemudian dia atur. Cara itu lebih efisien, karena kita tahu pengeluaran tiap bulan untuk apa saja dan berapa. Jadi kalau butuh sesuatu, bisa cepat ambil tindakan, misalnya mau upgrade kendaraan,” ujar Ferra.

Ketiga, tetapkan tujuan keuangan. Setelah menikah ada gol-gol finansial yang harus dipenuhi, mulai dari jangka pendek sampai jangka panjang. Makanya penting mengatur anggaran alias budgeting. Jangan sampai uang yang masuk terbuang percuma.

Fera mencontohkan budgeting keluarga per bulan bisa dilakukan dengan pembagian 60-20-10. Prioritaskan untuk kebutuhan dasar, lalu jangan lupa untuk investasi dan asuransi.

“Sebanyak 10% kita keluarkan untuk zakat dulu. Pengeluaran hari ini kita sebut uang merah, 60% untuk kebutuhan sehari-hari, 20% kita sebut uang biru untuk investasi dan kebutuhan masa depan seperti sekolah anak, dan 10% kita sebut uang hijau untuk asuransi dan dana darurat,” kata Ferra.

Simak obrolan seru seputar cara mengatur keuangan untuk pengantin baru di Uang Bicara episode Kiat Atur Keuangan Rumah Tangga bagi Pasangan Baru di KBR Prime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.