NASIONAL

BNPB: Jumlah Bencana Pekan Lalu Capai Rekor Tertinggi

"Banjir menjadi bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa"

Astri Yuanasari

BNPB: Jumlah Bencana Pekan Lalu Capai Rekor Tertinggi
Proses evakuasi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (5/10/22). Foto : (KBR/Erwin Jalaluddin)

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 70 kejadian bencana dalam sepekan terakhir periode 3-9 Oktober 2022. Juru bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah itu merupakan rekor tertinggi. Sebab dalam tiga pekan sebelumnya, hanya berkisar antara 32 sampai 48 kejadian bencana.

Abdul mengatakan, dari 70 kejadian bencana, 69 kejadian hidrometeorologi basah dan satu bencana hidrometeorologi kering.

"Dan dari 70 kejadian ini seperti kita lihat 36 kali kejadian banjir, 18 kejadian longsor, dan 15 kejadian cuaca ekstrem. Dan kalau kita lihat distribusi dampaknya ini yang kejadian banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kebakaran hutan, 150.322 jiwa terdampak oleh banjir," kata Abdul dalam konferensi pers, Senin (10/10/2022).

Abdul menambahkan, banjir menjadi bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa. Dari 36 kejadian banjir, lima orang tewas dan satu hilang. Ditambah ada empat orang luka-luka atau sakit.

Baca juga:

Dia menyebut, saat ini daerah yang masih tergenang banjir adalah Kabupaten Aceh Utara. Sebab intensitas hujan di wilayah tersebut masih tinggi, sehingga banjir belum surut. BNPB mencatat, masih ada 80 titik pengungsian di daerah itu.

"Nah ini distribusinya, kalau kita lihat memang dominannya di Jawa dan Sumatra. Sumatera umumnya di bagian utara Pulau Sumatra dan bagian selatan. Sedangkan di Jawa ini kita lihat merata sekali di pesisir Selatan Jawa," kata dia.

Editor: Wahyu S.

  • bencana banjir
  • bnpb
  • jumlah bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!