NASIONAL

BNPB: Ini Lima Langkah Antisipasi Bencana

""Yang kedua adalah peningkatan sinergi antar pemangku kepentingan. Yang ketiga adalah peningkatan investasi resiko bencana, penguatan tata kelola, dan pengelolaan bencana. "

Sadida Hafsyah

BNPB: Ini Lima Langkah Antisipasi Bencana
ilustrasi bencana banjir

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan ada lima hal yang harus diantisipasi, terutama di daerah rawan bencana.

Menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, yang pertama adalah penguatan peraturan.

"Yang kedua adalah peningkatan sinergi antar pemangku kepentingan. Yang ketiga adalah peningkatan investasi resiko bencana, penguatan tata kelola, dan pengelolaan bencana. Kemudian yang keempat adalah penguatan kapasitas penanganan darurat. Kelima adalah percepatan pemulihan bencana," katanya saat Seminar Nasional Ibu Kota Negara (IKN) Tangguh Bencana dikutip dari Youtube BNBP, Rabu(12/10/22).

Raditya Jati mengungkapkan, Indonesia juga memiliki Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) yang dibuat per 25 tahun.

"Lewat RIPB itu, Indonesia optimis menjadi negara yang resilience atau tangguh terhadap bencana, dapat tercapai," katanya.

Berita terkait:

Jati melanjutkan, upaya menghadapi risiko bencana tersebut juga harus dilakukan, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang pembangunannya akan berjalan seiring waktu.

"Kalau nanti IKN ini akan berdiri dan berjalan, baik pada saat proses perencanaan pembangunan, pada saat menjadi ibu kota dan pascanya, memberikan dampak. Apakah dampak dari pembangunan itu, bisa mengakomodasi dari lima hal tadi. Dari dimensi tata ruang, dimensi lingkungan hidup, dari dimensi resiko bencana. Tiga hal ini penting terkait pemicu bencana," jelasnya.

IKN saat ini termasuk wilayah dengan kategori bencana yang sedang dan rendah. Namun, kata Jati, tidak menutup resiko itu bertambah ketika pembangunan berjalan.

"Kita tahu kajian resikonya sudah dilakukan. Dan nanti akan kami serahkan. Intinya di lokasi IKN ini resikonya sedang dan rendah. Namun tetap kita harus perhatikan bilamana anti terjadi pembangunan, akan menimbulkan resiko-resiko baru. Ini yang perlu kita antisipasi. Proyeksi apa kiranya nanti ketika IKN sudah berdiri," pungkas Raditya Jati.

Editor: Kurniati Syahdan

  • bnpb
  • bencana
  • rawan bencana
  • sinergi
  • strategi cegah bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!