KBR, Jakarta - Desakan agar pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit ginjal akut makin menguat. Desakan salah satunya disuarakan Anggota Komisi Kesehatan DPR Netty Prasetiyani.
Menurutnya, tingkat keparahan penyakit harus jadi pertimbangan dalam KLB. Pernyataan itu disampaikan Netty sekaligus merespons pernyataan juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril yang menyebut KLB hanya untuk penyakit infeksi menular.
"Saya mendorong agar kasus atau fenomena ini bisa ditingkatkan statusnya menjadi kejadian luar biasa (KLB). Karena kejadian luar biasa ini tidak identik dengan penyakit yang mewabah. Tapi sebuah penyakit atau gangguan kesehatan yang melonjak kasusnya, kemudian angka kematiannya juga tinggi, dan memerlukan penanganan yang sistemik begitu ya," kata Netty saat dihubungi KBR, Rabu (26/10/2022).
Baca juga:
- Tingkat Kematian 55 Persen, Pemerintah Belum Tetapkan KLB Penyakit Ginjal Akut
- Kasus Ginjal Akut Anak, Ahli Kesehatan Dorong KLB
Netty mengatakan, penetapan status KLB untuk penyakit ginjal akut akan berdampak pada penanganan yang lebih maksimal.
"Karena dengan peningkatan status ini kita bisa memastikan bahwa penanganannya dilakukan dengan baik. Kemudian juga implikasi pembiayaannya juga bisa dipastikan dipenuhi oleh pemerintah seperti itu," imbuhnya.
Tim Independen
Netty juga memintah pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk menemukan penyebab pasti penyakit ginjal akut pada anak.
"Tentu saya meminta kepada pemerintah untuk segera membentuk TGIPF, untuk melakukan penelitian surveilans, apa yang menjadi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atypical pada anak Indonesia? Kemudian yang kedua, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah koordinatif dengan kementerian dan lembaga yang lainnya," kata Netty.
Menurutnya, pengungkapan penyebab pasti penyakit ginjal akut pada anak harus dilakukan terlebih dulu. Setelah itu baru pengusutan dugaan pidana perusahaan farmasi yang menggunakan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dengan konsentrasi sangat tinggi.
"Seharusnya ini dilakukan oleh pemerintah gitu, jangan kemudian tiba-tiba menjatuhkan vonis pada sesuatu yang sebetulnya belum dilakukan penelitian, penyelidikan, dan pencarian fakta yang utuh begitu," tuturnya.
Hingga kemarin, ada lebih 255 kasus penyakit ginjal akut, dengan 143 orang meninggal.
Editor: Wahyu S.