BERITA

FOMO Sapiens : Bertambahnya Korban UU ITE dan Izin Untuk Acara Skala Besar

"Korban UU ITE Terus Bertambah dan Izin Untuk Acara Skala Besar"

FOMO Sapiens : Bertambahnya Korban UU ITE dan Izin Untuk Acara Skala Besar
Ilustrasi highlight berita sepekan. (Foto : KBR)

KBR (Jakarta) - Lagi-lagi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) memakan korban. Kali ini menimpa seorang pegawai toko swalayan di Lampung, Lisa Amelia yang menggunggah curhatan di medsos soal pemotongan gaji yang ia alami. Obrolan FOMO Sapiens pekan ini juga menyoroti rencana pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pesta dan konser musik skala besar.

Kabar-kabar di atas menjadi bahasan di FOMO Sapiens minggu ini.


Korban UU ITE Terus Bertambah

Berawal dari curhatan soal pemotongan gajinya di Facebook, Lisa Amelia viral setelah dibawa ke Twitter oleh akun @ndagels. Curhatan Lisa menuai simpati, sementara JS Swalayan, tempatnya bekerja malah panen hujatan. Sayangnya, selain dipecat, Lisa juga diminta membayar denda sebagai hukuman telah 'mencemarkan nama baik' JS Swalayan. Bahkan, Lisa akan dijerat dengan UU ITE. Bagaimana selengkapnya?

Baca Juga : Hadapi Laporan Luhut, Koordinator KONTRAS Mengajukan Penetapan Pembela HAM ke Komnas HAM

Izin Untuk Acara Skala Besar

Pemerintah berencana untuk memberikan izin bagi acara skala besar seperti event olahraga, resepsi pernikahan mewah, pameran dagang, hingga konser musik. Pelonggaran ini bertujuan membangkitkan perekonomian masyarakat. Apakah rencana ini tepat? Bagaimana memastikan kasus Covid-19 tidak malah meningkat dengan adanya pelonggaran ini?

Baca Juga : Pandemi, BPS: Jumlah Kunjungan Wisman Anjlok

Selain dua kabar di atas, FOMO Sapiens kali ini juga membahas perkara rencana perekrutan pegawai KPK yang dipecat oleh Polri dan lagu “Genjer-Genjer” yang lekat dengan G30S/PKI.

Simak obrolannya di FOMO Sapiens pekan ini bareng Ian Hugen dan Aika Renata!

  • #fomosapiens
  • #UUITE
  • #konsermusik
  • #twk
  • #KPK
  • #podcast

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!