KBR, Jakarta- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberikan rapor merah setahun kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan hal tersebut dilihat dari tak tercapainya kriteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar 75 untuk 8 program yang diluncurkan Nadiem dalam setahun ini.
FSGI selama satu tahun melakukan pemantauan kinerja dan memiliki sejumlah data survei Kinerja dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.
Menurut penilaian FSGI kebijakan kurikulum darurat mendapatkan nilai 80 dengan predikat tuntas. Kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) mendapat nilai 55 atau tidak tuntas.
Keempat kebijakan lainnya juga dinilai tidak tuntas yakni hibah merek Merdeka Belajar mendapat nilai 60, bantuan kuota internet diberi nilai 65, program organisasi penggerak (POP) mendapat nilai 50 dan relaksasi dana BOS mendapat nilai 60.
Kebijakan rencana assesmen nasional mendapat nilai 75 atau tuntas. Sementara itu ada satu kebijakan yakni penghapusan Ujian Nasional/USBN yang diberi nilai sempurna atau 100 oleh FSGI karena dinilai sangat tepat.
Editor: Rony Sitanggang