KBR, Jakarta- Sejumlah warga yang mengungsi akibat kerusuhan Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengalami diare dan gatal-gatal.
"Kondisi pengungsian yang tidak nyaman dan serba terbatas menyebabkan pengungsi rentan mengalami penyakit," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, seperti dilansir Antara, Kamis (3/10/2019).
Selain diare dan gatal-gatal, pengungsi kerusuhan Wamena juga dilaporkan banyak menderita batuk dan demam.
Dalam sepekan terakhir ada sekitar 1.864 orang yang berobat. Ada juga delapan orang yang menjalani rawat inap.
Untuk membantu korban, Kementerian Sosial mengklaim telah mengirimkan bantuan senilai Rp3,8 miliar. Bantuan tersebut berupa kebutuhan logistik, bantuan usaha ekonomi produktif dan santunan bagi keluarga korban jiwa.
Namun demikian, bantuan penguatan dapur umum dari Kementerian Sosial baru mencukupi untuk 5.000 jiwa.
Sedangkan menurut data yang dihimpun Antara sampai Rabu (2/10/2019), total jumlah pengungsi mencapai 9.240 orang.
Editor: Sindu Dharmawan