BERITA

Pemerintah Kucurkan Rp1 Miliar Tangani Korban Gempa Maluku

Pemerintah Kucurkan Rp1 Miliar Tangani Korban Gempa Maluku

KBR,Jakarta- Pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp1 miliar dan bantuan logistik untuk membantu penanganan korban gempa yang terjadi di Ambon, Maluku, 26 September lalu.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan, saat ini pemerintah fokus pada penanganan pascabencana gempa di Maluku dan sekitarnya.


“Dan dari hasil koordinasi di antara menteri dan kepala lembaga maka dapat diinfokan bantuan dari pusat baik dari BNPB berupa dana segar ya, kemudian ditambah tenda-tenda, kebutuhan pengungsi ada selimut, ada kebutuhan pakaian, ada generator, tenda-tenda untuk rumah sakit dan sebagainya sudah dikirim ke sana,” ujar Wiranto, di kantornya, Jumat (04/10/2019).


Selain keperluan logistik dan pangan, Wiranto mengatakan pemerintah juga telah sudah menyampaikan dana duka masing-masing sebesar Rp15 juta kepada keluarga korban meninggal sebanyak 30 orang.


Wiranto menyebut, kondisi kesehatan dan kebersihan yang buruh di pengungsian mengkhawatirkan. Oleh karena itu, ia meminta pengungsi yang masih bisa kembali ke rumah mereka, untuk kembali ke rumah dan meninggalkan pengungsian.


Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo mengoreksi, korban tewas dari bencana gempa di Ambon Maluku.


Senin (30/9/2019) lalu diberitakan berjumlah 31 orang, kini menjadi 28 orang.


Menurutnya ada indikasi 3 orang di antaranya meninggal karena sakit yang diderita sebelum gempa terjadi.


"Ya kita belum tahu nanti arahnya seperti apa keputusannya. Karena kita masih menunggu pembicaraan yang sedang terjadi di Ambon sana. Jadi Gubernur, BPBD, dinas kesehatan, semua akan bicara keputusannya seperti apa. Tetapi kita mencatat, kemarin 31, sekarang 28," kata Agus di kantor BNPB Jakarta.


Agus Wibowo menjelaskan sementara ini informasi tersebut didapat dari Gubernur Maluku dan Dokter yang bertugas memeriksa korban.


Selain itu Agus menginformasikan masyarakat yang mengungsi di pegunungan sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Sebelumnya memang banyak warga yang mengungsi ke dataran tinggi usai terjadinya gempa (26/9), untuk menghindari potensi bencana tsunami.


"Jadi masyarakat memang masih banyak yang mengungsi di bukit. Tapi informasi terakhir, jam 10 ada talk show, BMKG juga ikut, untuk menjelaskan gempa itu apa, tipe-tipenya seperti apa, karakteristiknya seperti apa. Jadi sebagian besar sudah mulai pulang. Tadinya 200-an ya, sekarang tinggal 150an ya sudah mulai pulang," jelasnya.


Agus berharap masyarakat yang mengungsi di dataran tinggi, untuk kembali ke rumahnya. Karena menurut laporan tim BNPB di Maluku, kerusakan rumah yang terjadi bencana itu tidak terlalu parah, dan masih banyak rumah yang bisa ditempati kembali.


Untuk diketahui, korban tewas akibat gempa Ambon, berasal dari Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.


Sedangkan korban luka mencapai lebih dari 150 orang. Dengan total pengungsi di Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat, ada lebih dari 130 ribu orang.


Selain korban jiwa, BNPB merangkum kerusakan infrastruktur, di antaranya rumah rusak mencapai 2.675 unit, bangunan kesehatan 2, pendidikan 20, kantor pemerintah 8, dan tempat ibadah 25.


Gempa bermagnitudo 6,5 mengguncang Ambon, Maluku pada Kamis (26/9/2019) lalu.


Editor: Kurniati Syahdan

  • gempa ambon
  • gempa maluku
  • gempa
  • Wiranto
  • BNPB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!